“Ketiga, kalau liat peta dari Vulkanologi, ini ada beberapa titik selain jalur lahar dingin, ada daerah likuifaksi, ini harus dihindari dari penduduk, karena begitu ada gerakan maka likuifaksinya yang selama ini diam seolah-olah tidak apa-apa itu akan bergerak,” katanya.
Lebih lanjut, Risma menyebut, pihaknya bersama Pemerintah Setempat akan menyiapkan peta rawan bencana juga jalur evakuasi.
“PR kita belum selesai, karena kita harus menyiapkan peta rawan longsor (dan banjir) supaya masyarakat tidak mudah mendirikan bangunan dekat sana, selain itu juga jalur evakuasi karena Gunung ini dampaknya tidak hanya di Tanah Datar tapi juga daerah lain seperti Agam juga. Hal ini perlu melibatkan warga, biar masyarakat juga mengerti, kita buatkan simulasi, kita latih masyarakat untuk kecepatan, ada piket jaga malam, jadi sewaktu-waktu ada kejadian tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Risma.
Pada kesempatan itu, Mensos Risma bersama rombongan juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa makanan dan mainan untuk anak-anak dipengungsian. Risma juga memberikan motivasi dan semangat untuk seluruh pengungsi terdampak banjir lahar dingin dan galodo di Parambahan.
Turut hadir bersama Mensos, Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana, Ketua TPPKK Tanah Datar Lise Eka Putra, Kapolres Tanah Datar Derry Indra, Kajari Tanah Datar Otong Rahayu, Ketua PN Tanah Datar, Staf Ahli Bupati Nusyirwan dan lainnya. (*)