Indira menyatakan, publik harus benar-benar mengawal kasus kematian Afif Maulana sampai tuntas. Sebab menurut dia, kasus ini adalah cerminan brutalitas dan kultur kekerasan yang acap kali dipertontonkan polisi saat berhadapan dengan masyarakat sipil.
“Kita harus mengawal ini sampai tuntas dan tentu saja kita harapkan. Penyidik benar -benar profesional, Apalagi, selama dua bulan kami mendampingi kasus ini, banyak sekali ketidak profesionalan, keanehan yang kejanggalan yang kami temui,” pungkasnya,
Sebelumnya. jasad Afif Maulana ditemukan mengambang dengan tubuh penuh bekas luka bekas pukulan sabetan rotan manau dan tendangan dibawah jembatan kuranji. Keluarga dan kuasa hukumnya dari LBH Padang meyakini Afif Maulana disiksa polisi sebelum tewas.
Namun demikian, polisi menyebut Afif Maulana meninggal karena meloncat dari jembatan Kuranji saat hendak melarikan diri dari patroli rutin pencegahan aksi tawuran antar remaja yang marak terjadi di Kota Padang.
Untuk membuat terang kasus ini, tim dokter forensik independen telah melakukan ekshumasi makam Afif Maulana di TPU Tanah Sirah Piai Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang Kamis (8/8).
Ekshumasi yang hasilnya akan segera diumumkan tim dokter independen ini, akan menguak fakta-fakta baru seputar kejanggalan kematian Afif Maulana dan klaim-klaim polisi yang beredar selama ini. (*)