Ia menambahkan, jika ada penolakan di lapangan dari masyarakat untuk pencopotan tersebut, agar diinformasikan kepada KPU. Pihaknya juga meminta kepada petugas untuk tidak memaksakan kepada masyarakat yang komplain dengan penertiban APK tersebut.
” Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya crash (bentrokan) di lapangan. Kita semua tentu berharap agar pemilihan serentak Nasional 2024 ini bisa berjalan damai, aman dan lancar,” ucapnya.
Sedangkan setentang distribusi logistik pemilihan, sudah mulai dari tanggal 23 November atau sehari setelah penutupan masa kampanye. Saat ini logistik sudah berada di kantor camat dan kantor wali Nagari.
” Kami mendiskusikan ke lokasi kecamatan yang terjauh terlebih dahulu. Sedangkan untuk keamanannya sudah ada petugas yang piket untuk menjaga logistik tersebut, baik dari kepolisian maupun dari panitia adhoc penyelenggara,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada KPPS untuk membuat lokasi TPS tidak menggunakan terpal sebagai atap. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama proses pemilihan.
“Kecuali dalam kondisi darurat. Kita menyarankan lokasi TPS berada di lokasi yang aman. Karena kondisi cuaca saat ini tidak menentu,” ujarnya. (*)