SOLOK KOTA, HARIANHALUAN.ID–Pemerintah Kota (Pemko) Solok terus melakukan upaya pemulihan, terhadap berbagai fasilitas dan rumah warga yang terdampak bencana hujan badai yang menerjang Kota Solok pada, Minggu (5/10) sore lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra didampingi Wakil Wali Kota Solok Suryadi Nurdal, saat meninjau kondisi rumah warga yang terdampak bencana kemaren.
Ramadhani menegaskan langkah cepat yang ditempuh pemerintah daerah saat ini adalah memprioritaskan perbaikan rumah warga serta penyelesaian masa tanggap darurat dengan segera.
Sebelumnya, pada Senin pagi, jajaran Pemko Solok langsung mengerahkan personel untuk membantu warga menyingkirkan puing rumah dan memperbaiki infrastruktur publik seperti listrik, jaringan komunikasi, serta fasilitas umum harus segera direhabilitasi agar aktivitas normal kembali berjalan.
Para petugas dari gabungan OPD tampak berjibaku dengan warga dan para relawan untuk mengangkat dan membersihkan puing-puing dan ranting pohon yang masih berserakan hingga sore.
“Kami mengajak seluruh warga untuk saling membantu sesama yang terdampak. Insya Allah, pemerintah kota bersama tim akan berupaya maksimal menangani keadaan darurat ini, terutama rumah warga yang rusak karena tertimpa pohon tumbang,” ujarnya.
Ramadhani juga mengapresiasi kerja cepat tim lapangan yang sejak awal kejadian sudah melakukan evakuasi, pendataan, serta menyalurkan bantuan darurat. Sejumlah logistik seperti family kits, terpal, seng, kasur, dan kebutuhan pangan telah mulai didistribusikan ke lokasi terdampak.
Pantauan di sejumlah titik menunjukkan kerusakan pada beberapa bangunan penting, seperti Rumah Dinas Wakil Wali Kota dan Kantor BRI Cabang Solok. Banyak rumah warga mengalami kerusakan pada atap, kanopi, dan bagian rangka penopang. Bahkan atap gonjong bagian depan Kantor Pengadilan Negeri (PN) Solok berterbangan akibat hantaman angin yang datang dari arah Barat tersebut.
Sementara berdasarkan data dari BPBD Kota Solok, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Namun, data sementara mencatat 132 jiwa (46 KK) terdampak kerusakan bangunan rumah di enam kelurahan.
Pemerintah Kota Solok menegaskan bahwa proses pemulihan darurat akan terus dilanjutkan hingga kondisi kembali pulih. Selain itu, Pemko juga membuka posko pengaduan yang berada di depan Kantor Sat Pol PP Kota Solok.
” Kalau ada masyarakat yang luput dari pendataan, silahkan langsung melapor ke posko tanggap darurat yang ada di pusat kota (Halaman Kantor Satpol PP). Kita ingin semua masyarakat terlayani dengan baik,” ucapnya.
Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Solok pada Minggu sore (5/10) sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 WIB. Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan puluhan pohon tumbang, belasan papan reklame, serta kerusakan pada sejumlah rumah warga, gedung perkantoran, dan unit usaha serta kabel listrik putus menyebar di berbagai titik.
Hingga pukul 23.30 WIB, Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra bersama Wakil Wali Kota Suryadi Nurdal masih turun langsung memantau kondisi di lapangan. Keduanya berkeliling menyapa warga yang rumahnya terdampak paling parah di Kelurahan VI Suku, Sinapa Piliang, Tanah Garam, Pasar Pandan Air Mati, Aro IV Korong, KTK, hingga Tanjung Paku.
“Banyak rumah warga yang rusak akibat hujan badai, selain itu sejumlah pohon tumbang dan fasilitas umum juga terdampak. Pemerintah kota bersama seluruh tim akan segera membantu proses pembersihan dan penanganan darurat,” ujar Ramadhani di sela-sela tinjauannya.
Dalam kondisi listrik padam, tim gabungan dari BPBD, DLH, Satpol PP, Damkar, serta petugas PLN berjibaku membersihkan puing-puing atap yang beterbangan, memotong pohon tumbang, dan menertibkan kabel listrik yang terputus.
Bencana angin kencang tersebut juga membuat beberapa kendaraan yang terparkir di parkiran Pasar Raya Solok ikut tertimpa papan reklame dan pohon tumbang. Sejumlah tenda pedagang pun tak luput dari terjangan angin badai ini.
Meski sempat sepi pasca kejadian itu, namun pada Selasa (7/10) aktivitas di pasar kebanggaan “Rang Solok” itu terlihat sudah kembali normal.
“Iya kemarin (6/10) banyak pedagang yang masih trauma. Banyak yang memilih libur berdagang karena takut kejadian kemarin berulang lagi. Tapi hari ini kan hari pasar, Alhamdulillah sudah aktivitas sudah normal kembali,” ujar Wawan salah seorang pedagang ikan di jalan lingkar Koto Panjang. (*)