HARIANHALUAN.ID – Pilihan Raya Umum (PRU) atau Pemilu ke-15 yang dilaksanakan 19 November 2022, dipastikan menjadi pemilu paling seru dalam sejarah Malaysia.
Selain diikuti empat koalisi besar dan 69 partai politik, pemilu kali ini mencatatkan rekor baru dengan jumlah calon sebanyak 945 orang yang akan memperebutkan 222 kursi parlemen Malaysia.
Di antara mereka termasuk empat tokoh politik terkemuka keturunan Minangkabau, yang akan bertanding mempertahankan atau meperebutkan kursi parlemen di daerah masing-masing.
Jumlah calon dalam pemilu kali ini meningkat sekitar 28 persen berbanding 687 calon pada PRU ke-14 dan 579 calon pada PRU ke-13. Pemilu ke-15 juga akan menampilkan empat calon perdana menteri, yaitu Ismail Sabri Yaakob (Barisan Nasional/BN), Anwar Ibrahim (Pakatan Harapan/PH), Muhyiddin Yassin (Perikatan Nasiopnal/PN) dan Mahathir Mohamad (Pejuang/GTA). Sementara Pemilu ke-14 (2018) hanya mempertandingkan dua calon PM, yaitu Najib Tun Razak (BN) dan Mahathir Mohamad (PH).
Daftar calon peserta Pemilu ke-15 ini sudah ditetapkan Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR/KPU) Malaysia pada 5 November lalu, dan saat ini sedang berkampanye sampai tanggal 18 November. Total jumlah calon sebanyak 1.386 orang, terdiri 945 calon yang akan memperebutkan 222 kursi Dewan Rakyat (Parlemen Nasional) dan 441 calon memperebutkan 117 kursi Dewan Undangan Negeri (DUN–DPR negeri) di Perlis, Perak, Pahang, dan Bugaya (Sabah).
Berdasarkan data Media Center SPR, untuk memperebutkan kursi parlemen, Pakatan Harapan (PH) memajukan calon paling banyak (206), diikuti Barisan Nasional (BN) (178), Perikatan Nasional (149), dan Pejuang (116). Partai Warisan Sabah (Warisan) mengajukan 52 calon, Gabungan Parti Sarawak (31), Pas (22), Partai Rakyat Malaysia (16), Gabungan Rakyat Sabah (13), Parti Sarawak Bersatu (10), Putra (sembilan), DAP (8), Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (7), Muda (6), Partai Bangsa Malaysia (5) dan Partai Bansa Dayak Sarawak (3).