Bawaslu Pasaman Barat Berbagai Unsur Masyarakat Bahas Penyelenggaraan Pemilu 2024

HARIANHALUAN.id – Dalam rangka menciptakan Pemilihan Umum (Pemilu) yang adil, jujur dan bermartabat pada tahun 2024 mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menggelar acara sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan menghadirkan tokoh agama, mahasiswa, OKP dan media. Sosialisasi tersebut digelar di hotel Guchi Simpang Empat, Kamis (17/11/2022).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Komisioner Bawaslu Pasbar, Aditia Pratama, M.Pd yang juga didampingi koordinator Sekretariat, Matyus Fajri serta beberapa pengurus dan anggota Bawaslu lainnya yang hadir dalam kegiatan itu.

Sebelum membuka secara resmi kegiatan tersebut, Aditia Pratama kepada peserta menyampaikan, di samping untuk mengawal dan melakukan pengawasan secara bersama, kegiatan tersebut dilakukan untuk membangun dialog dengan para lintas agama, tokoh, mahasiswa, serta OKP dan media untuk menghindari kecurangan-kecurangan dan kerawanan pemilu yang dapat memecah konsentrasi pemilih dan politik polarisasi.

“Melihat perkembangan zaman saat ini, kita tidak bisa melihat tabu Politik, karena buta politik sama saja dengan buta kehidupan dan politik bukan hanya pembahasan dikalangan elite saja, namun juga semestinya sampai ke kalangan bawah,” tuturnya.

Aditia menambahkan, kita harus sadar bahwa Politik merupakan penentu arah perubahan yang akan melahirkan kebijakan selama 5 tahun ke depan. Sehingga kita harus melakukan edukasi terhadap masyarakat bahwa ini bukan hanya tugas dari Bawaslu saja, tapi juga tanggung jawab semua elemen masyarakat bagaimana masyarakat dapat mendapatkan kecerdasan intelektual dalam menghadapi pemilu 2024 nantinya.

“Mari kita menjadi pemilih cerdas, karena jika pemilihnya cerdas, maka akan melahirkan pemimpin yang berkualitas. Disamping itu, kita juga harus mengawal dan melakukan pemantawan setiap tahapan, sehingga kecurangan pemilu dapat dihindarkan,” pungkas Aditia.

Acara pembukaan sosialisasi dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pemateri, Vifner, SH. MH dengan isi materi yang terdiri dari UUD 1945, UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, Peraturan KPU dan peraturan Bawaslu.

Di samping itu, Dr. Wendra Yunaldi SH, MH yang juga selaku pemateri dalam kegiatan itu menyampaikan, selaku pemilih kita harus cerdas tanpa menampilkan emosional yang bisa memecah belah bangsa ini hanya karena perbedaan pilihan dan arah politik.

“Pemilu dilakukan karena adanya perbedaan pilihan, dari itu kepada kita semua yang hadir dalam acara ini diharapkan dapat menjadi pemilih cerdas, dan mencerdaskan para pemilih kita sehingga jangan sampai karena beda pilihan kita terpecah belah,” ujarnya.

Dekan Fakultas UMSB tersebut melanjutkan, ia meminta kepada para tokoh agama, mahasiswa, OKP, media dan ormas lainnya agar dapat menggunakan kekuasaan dan kedaulatan mutlak yang diberikan negara selaku warga negara dengan sebaik-baiknya.

“Kita hanya dihargai dan diberikan kekuasaan mutlak oleh negara cuma 5 menit selama lima tahun sekali. maka dari itu, mari kita pergunakan kebebesan tanpa intervensi tersebut dengan sebaik mungkin selaku pemilih yang cerdas,” pungkas wendra mengakhiri. (*)

Exit mobile version