Tanggal 10 Oktober parlemen dibubarkan atas persetujuan Yang di-Pertuan Agong, tanggal 20 Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR/KPU Malaysia) menetapkan jadwal. Tanggal 5 November pendaftaran calon langsung masuk masa kampanye. Tanggal 19 November hari ini pemungutan suara, menjelang pukul 12.00 tengah malam nanti hasilnya sudah bisa diketahui.
Pemilu Malaysia juga tidak mengenal istilah hari atau minggu tenang. Pantauan Haluan langsung di Malaysia, hingga tengah malam tadi para calon masih terus berkampanye. Calon PM dari PH Anwar Ibrahim sehari kemarin berkampanye di Perak, khususnya di wilayah Parlemen Tambun tempat dia bertanding.
Sementara calon PM dari BN Ismail Sabri Yaakob dua hari belakangan menghabiskan masa kampanye di Pahang, tempat dia bertanding. Sementara Presiden UMNO dan BN Zahid Hamidi berkampanye di Bagan Datuk, Perak, tempat akan bertanding. Sedangkan pimpinan sekaligus calon PM dari PN, Muhyiddin Yassin, berkampanye di Johor, daerah basisnya. Demikian pula politisi gaek dan calon PM dari GTA/Pejuang, Mahathir Mohamad, berkampanye di Kedah.
Bagaimana pun sengitnya pertarungan memperebutkan suara 21 juta pemilih, banyak pengamat menyatakan tidak akan ada satu gabungan partai yang akan langsung berhasil menang dengan raihan 112 kursi guna membentuk pemerintahan baru.
Bila hal ini memang terjadi pada tengah malam nanti, dan ini sejarah pertama di Malaysia, maka untuk membentuk pemerintahan baru tergantung dari kecepatan masing-masing koalisi mencari tambahan kawan, guna mencukupkan jumlah kursi mayoritas sederhana 112 kursi parlemen.
Gabungan partai pertama yang berhasil membentuk gabungan baru dengan jumlah minimal 112 kursi, berhak menghadap Yang di-Pertuan Agong untuk dilantik menjadi Perdana Menteri.
Siapakah yang paling cepat membangun koalisi baru setelah pemungutan suara hari ini? Anwar Ibrahim, Ismail Sabri atau Muhyiddin Yassin, masih perlu kita tunggu selepas tengah malam atau Ahad dini hari nanti. (*)