HARIANHALUAN.ID – Menyambut Hari Lahir (Harlah) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-50 tahun, DPC PPP Kota Bukittinggi menggelar Khotmil Qur’an dan Kelas Politik. Kegiatan kelas politik tersebut akan dilaksanakan pada 8 Januari 2023 di Hotel Pusako.
Ketua DPC PPP Kota Bukittinggi, Dedi Fatria mengatakan, 5 Januari 1973-5 Januari 2023, genap sudah 50 tahun berdirinya PPP. Sejarah lahirnya PPP merupakan fusi atau penyederhanaan dari empat partai keagamaan, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Parmusi.
Saat itu, penggabungan empat partai keagamaan ini bertujuan untuk menyederhanakan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi Pemilu Orde Baru Tahun 1973.
“Saat ini kita sudah 25 tahun di era reformasi. Alhamdulillah, keberadaan PPP masih eksis dikancah politik Indonesia. Pemilu 2024 besok, ada 18 partai yang akan memperebutkan suara rakyat. Insyaallah, PPP khususnya di Bukittinggi, kita sedang menyiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi Pemilu 2024,” kata Dedi Fatria, Jumat (6/1/2023).
Ia juga mengaku terharu bahwa saat ini cukup banyak masyarakat yang bergabung dengan PPP di Bukittinggi, baik dari kalangan politisi, tokoh adat, aktifis masyarakat, milenial berprestasi, tokoh paguyuban, mantan ASN dan Polri.
“PPP itu partainya umat Islam. Kita akan terima semua kalangan yang ingin bergabung dengan PPP untuk berjuang bersama, demi kemaslahatan masyarakat khususnya di Bukittinggi,” ujar Dedi Fatria.
Menurut Dedi Fatria, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Bukittinggi, PPP adalah partai milik bersama, tidak milik sekelompok orang dan juga tidak milik dinasti. PPP taat azas dengan AD ART. Insyaallah, semua pengurus dan kader akan nyaman bersama PPP, karena tidak bisa diganti-ganti semau orang pusat atau wilayah. Apapun alasannya.