Menurut Albert, hal ini terus menjadi perhatian bagi pihaknya. Ke depan, akan dicari terobosan-terobosan yang bisa menyesuaikan dengan karakteristik masyarakat Sumbar. Saat terobosan itu dilaksanakan, bisa menjadi jembatan penghubung antara PDI Perjuangan dengan rakyat Sumbar.
Kalau untuk menyapa masyarakat atau banyak turun ke masyarakat, sambung Albert, pastinya ini sudah dijalankan oleh PDI Perjuangan melalui kadernya. Karena yang namanya partai politik harus menyapa rakyat dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Untuk pendekatan dengan masyarakat, bukan hanya kader. Pak Jokowi sendiri malahan sudah beberapa kali mengunjungi Sumbar. Meski itu sudah dijalankan, berkaca pada 2019 hasilnya tetap tidak signifikan. Berarti ada hal-hal di luar subtansi yang membuat PDI Perjuangan dianggap sebagai partai yang tidak bersahabat oleh masyarakat Sumbar. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita bagaimana mencari terobosan yang bisa menjadi solusi untuk itu,” tuturnya menutup. (h/len)