HARIANHALUAN.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Barat (Sumbar) menilai maraknya baliho bakal calon legislatif (bacaleg) maupun calon presiden yang terpasang sebelum masa kampanye Pemilu 2024 tidak masuk ranah pelanggaran. Meskipun tidak masuk dalam ranah pelanggaran, namun tindakan tersebut dinilai tidak efektif.
Anggota Bawaslu Sumbar Muhammad Khadafi mengatakan, sosialisasi melalui baliho sebelum masa kampanye ini tidak efektif, karena bacaleg yang bersangkutan belum mengetahui nama mereka masuk atau tidak dalam daftar calon tetap (DCT) partai politik. Hal tersebut tentunya akan membuat masyarakat bingung untuk menentukan pilihan mereka.
“Baliho terpasang dengan memajang partai politik yang mereka usung padahal belum mengetahui nama mereka masuk atau tidak dalam daftar calon tetap partai politik,” ujar Khadafi, Sabtu (22/7).
Khadafi mengatakan, yang menjadi kekhawatiran justru bakal calon dimaksud akan kecewa jika mereka tidak masuk ke dalam daftar calon tetap partai politik nantinya. Apalagi mereka sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Lebih jauh Khadafi mengatakan, peserta pemilu seperti bakal caleg, partai politik, dan lainnya boleh memasang spanduk. Namun, dalam spanduk tersebut tidak diperkenankan menggunakan kalimat ajakan memilih.
“Spanduk, baliho silahkan. Tapi, ini belum masa kampanye tidak boleh mengajak. Kami tidak mempermasalahkan peserta pemilu melakukan sosialisasi, namun ada batasan dana sosialisasi tersebut,” katanya.
Lebih jauh Khadafi menyarankan, kepada bakal caleg untuk intens melakukan sosialisasi secara personal kepada para pemilih, dengan cara mendatangi langsung.
“Lebih baik temui para pemilih secara langsung, sehingga bacaleg dapat mendengarkan aspirasi dan keinginan dari masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, bacaleg bisa ikut menyosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat serta memastikan para pemilih sudah terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT).
Khadafi berharap semua pihak dapat menjaga keharmonisan Pemilu 2024 dan melaksanakannya secara damai. Ia juga meyakini siapapun calon pemimpin nanti ialah putra-putri terbaik bangsa. (h/fdi)