PKB
3️⃣ Yosrisal, S.Sos
Sama halnya dengan PDIP, jika berkaca pada Pileg 2019 lalu, Partai PKB tidak berhasil mengamankan satu kursi di Dapil Sumbar 1. PKB hanya mampu meraup 88.966 suara di Pileg 2019.
Artinya, sangat sulit bagi seorang Yosrisal yang hanya mengandalkan basis pemilihnya di 2019 lalu untuk kembali memilihnya di 2024. Yosrisal harus kerja ekstra merebut kembali hati masyarakat yang sudah terlanjur kecewa, karena belum genap 1 tahun diamanahkan menjadi Wakil Dharmasraya di DPRD provinsi, namun memilih mundur demi ambisi menjadi calon wakil bupati di Pilkada Pilbup 2020 lalu.
Kondisi ini diperparah oleh komposisi caleg internal dari PKB yang dianggap tidak punya basis yang jelas. Tiga dari 8 caleg PKB berdomisili di luar Sumbar Sudah barang tentu, ketiga caleg tersebut tidak memiliki basis yang cukup kuat untuk mendulang suara maksimal di Pileg 2024. Hal ini tentu menjadi pertanyaan, seberapa mampukah PKB dengan formasi caleg seperti ini mampu merebut minimal saty kursi di Dapil Sumbar 1?
PAN
4️⃣ Amrizal Dt. Rajo Medan (PAN)
Sempat gagal masuk DCS (Daftar Calon Sementara) dari Partai Demokrat, mantan wakil bupati 2015-2020 ini pindah haluan dan mengadu nasib mencaleg lewat PAN.
Sebagai pendatang baru, Rajo Medan dihadapkan pada situasi cukup sulit di internal PAN. PAN dihadapkan pada situasi sulit, karena petahana lainnya dari PAN yaitu Asli Chaidir memutuskan tidak ikut bertarung pada Pileg 2024. PAN terancam kehilangan kursi jika tidak berhasil menutup potensi lubang suara yang bocor tersebut.
Tidak sedikit yang menilai, bahwa Rajo Medan ditunjuk untuk membawa misi membantu menyelamatkan kursi Athari. Pun, jika harus realistis, Rajo Medan tidak akan mampu menggeser Athari Gauti Ardhi sebagai incumbent yang periode lalu perolehan suara sendiri di kisaran 83 ribu.