“Inilah realita yang kita saksikan hari ini. Hanya sedikit dari anggota dewan yang benar-benar mau turun langsung menemui, serta memperjuangkan hak masyarakat,” ucapnya.
Seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya, sambung Nofal, para caleg selalu menjadikan ajang kampanye sebagai momen mengumbar janji-janji manis yang seolah menunjukkan diri mereka berpihak, serta akan memperjuangkan masyarakat.
“Namun pertanyaan mendasarnya, sejauh mana mereka akan menjalankan visi misi saat kampanye setelah terpilih nanti,” katanya.
Nofal menjelaskan, masyarakat Sumatra Barat pada hari ini, sangat membutuhkan wakil rakyat yang cerdas dan aspiratif. Mereka harus mampu mencarikan solusi atas peliknya berbagai persoalan yang mendera dan menyandera masyarakat Ranah Minang,
Mulai dari menjawab tantangan bonus demografi atau ledakan penduduk, maraknya pertambangan ilegal yang menimbulkan kerusakan lingkungan, hingga konflik agraria yang sejauh ini telah meletus diberbagai tempat di Sumatra Barat.
Ia menegaskan, masyarakat Sumbar butuh wakil rakyat yang berani menyerukan penutupan PLTU Ombilin dan PLTU Teluk Sirih dari ruang parlemen.