Dugaan mark up tersebut semakin santer dibicarakan usai disunatnya anggaran snack KPPS Sleman, Provinsi Jawa Tengah, oleh vendor dari Rp15 ribu menjadi Rp2.500.
Munculnya polemik ini, membuat para anggota KPPS di sejumlah daerah ‘curhat’, serta membanding-bandingkan nominal uang transportasi, serta snack yang diterima mereka pada saat pelantikan di daerah masing-masing.
Di Sumatra Barat, postingan akun X @Padangmenfess juga membicarakan hal yang sama. Bahkan ada unggahan yang menyatakan petugas KPPS di salah satu kelurahan di Kota Padang hanya mendapatkan uang transportasi sebesar Rp50 ribu saja.
“pdg! karna lagi pada ramee yang bahas uang transport bimtek kpps, share dongg kalian dpt berapa dan dr kota mana? minimal sekota padang sih dapetnya sama yaa, di kelurahan ku dpt 50rb dan ga dapet transport pelantikan wkwk,” tulisnya.
Unggahan yang diunggah pada Senin (29/1/2024) kemarin, serta telah dilihat sebanyak 1,380 tayangan itu, juga menuai respon beragam dari petugas KPPS di daerah lainnya di Sumatra Barat.
“Awak dari Kabupaten Agam sampai kini alun dapek lai,” cuit akun X @Rahmixxx
Akun X @Achtungxxx juga menanggapi dengan satir. Bahkan ia mengaku hanya mendapatkan snack, namun tidak menerima uang transportasi pelantikan atau Bimtek KPPS.
“Dapek snack samo hikmahnya se-nyo nder,” tulisnya dalam bahasa Minang. (*)