PADANG, HARIANHALUAN.ID- Dalam banyak pertemuan dengan masyarakat, Epyardi Asda kerap jadi tumpuan harapan untuk memberantas LGBT di Sumbar. Pemberantasan LGBT memang termasuk salah satu program utama Epyardi jika menjadi Gubernur Sumbar.
Epyardi mengatakan bahwa ia sering mendengar keluhan dari masyarakat tentang Pemprov Sumbar, salah satunya lemahnya kebijakan Pemprov Sumbar dalam menangani banyaknya kasus LGBT dan tingginya angka penularan HIV/AIDS di Sumbar.
Menurut Epyardi, kondisi itu telah mencoreng nama baik Ranah Minang sebagai daerah religius yang berfalsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Kasus LGBT menjadi suatu hal yang sangat meresahkan bagi masyarakat Sumbar. Kalau nanti Allah mengizinkan jadi Gubernur Sumbar, saya akan segera membentuk peraturan daerah tentang anti LGBT. Haram bumi ranah Minang ini diinjak oleh para pelaku LGBT,” ujarnya.
Epyardi mengatakan bahwaLGBT bertentangan dengan norma agama, adat istiadat,dan aturan perundang-undangan. Karena itu, ia akan melibatkan semua pihak untuk memberantas LGBT.
Kasus terbaru hubungan seksual lelaki sesama lelaki ialah di Sumbar ialah kasus dugaan sodomi yang terjadi di salah satu pesantren di Kabupaten Agam. Pelakunya ialah dua orang guru pesantren, sedangkan korbannya ialah 45 santri. Sejauh ini belum diketahui jumlah LGBT di Sumbar. (*)