HARIANHALUAN.ID- Anggota DPR RI Komisi XII, Hj. Nevi Zuairina, menekankan pentingnya hilirisasi mineral sebagai langkah strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi Indonesia sehingga menciptakan nilai tambah yang besar bagi kekayaan sumber daya alam kita.
“Dalam satu dekade terakhir, kita telah mendapatkan pelajaran berharga, bahwa hilirisasi memiliki dampak positif. Kebijakan Hilirisasi mesti diteruskan sehingga Indonesia terus melangkah menuju transformasi ekonomi yang signifikan,” ujar politisi PKS ini.
Hilirisasi mineral, jelas Nevi, adalah proses yang memungkinkan bahan tambang diolah menjadi produk bernilai lebih tinggi sebelum diekspor. Kebijakan ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020, yang mewajibkan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.
“Kita tidak bisa lagi hanya bergantung pada ekspor bahan mentah. Hilirisasi adalah jawaban untuk meningkatkan daya saing kita di pasar global,” tegas legislator asal Sumbar II ini.
Anggota FPKS ini menyoroti kesuksesan hilirisasi nikel sebagai contoh nyata.
“Indonesia kini menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global untuk industri energi terbarukan dan otomotif, berkat pembangunan industri pengolahan nikel,” katanya.
Nevi mengutip dari data yang ia peroleh dari Kementerian Investasi/BKPM, bahwa kebijakan ini memberikan dampak ekonomi yang sangat besar, dengan nilai ekspor produk turunan nikel yang melonjak dari 3,3 miliar dollar AS pada 2017 menjadi 33,8 miliar dollar AS di 2023.