UAS juga sepakat jika ada beberapa pihak memberikan syarat atau komitmen agar untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Ke depan, supaya ambo dan yang lainnya tidak jadi korban, tolong dibuatkan butiran-butiran untuk menjaga kondusifitas. Maka ulama, ustad dan buya dalam maupun luar supaya dia berkampanye ada point-point. Yakni tidak boleh menyerang person, tidak menyebarkan hoax, tidak menyerang pribadi, keluarga, partai dan golongan tapi fokus saja bercerita politik Islam, prestasi calon yang diusung dan ide apa,” tegas UAS didampingi Anggota DPD RI, Jelita Donald atau Ustad Jel Fatullah
Artinya, point dalam perjanjian tersebut untuk menjaga ustad, ulama maupun buya dari sumber konflik.
“Ustad, ulama maupun buya perlu dijaga. Kalau tak ada yang menjaganya, tentunya mereka bisa menjadi sumber konflik di tengah politik ini. Nah, point-point tersebutlah yang dapat menjaga mereka. Intinya saling menjaga, orang politik terjaga dan MUI pun terjaga, ulama pun terjaga,” tuturnya. (*)