Ternak Warga di Matur Mati, Diduga Dimangsa Harimau

AGAM, HARIANHALUAN.ID – Seekor anak kerbau milik warga di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, ditemukan mati dengan luka mencurigakan, Senin (10/3) dini hari. Kejadian ini diduga kuat akibat serangan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).  

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Pendi, pemilik ternak. Ia mendapati anak kerbaunya hilang saat hendak memeriksa hewan ternaknya yang digembalakan tak jauh dari rumah. Setelah melakukan pencarian, ia menemukan jejak menyeret yang mengarah ke semak-semak.  

“Anak kerbau berusia kurang lebih dua tahun itu ditemukan mati dengan kondisi luka pada bagian belakangnya,” ujar Wali Jorong Taruyan, Adri.  

Pendi kemudian melaporkan kejadian ini kepada aparat nagari, yang segera menindaklanjuti dengan melapor ke Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.  

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, mengatakan bahwa setelah menerima laporan, pihaknya langsung menurunkan petugas untuk melakukan verifikasi di lokasi kejadian.  

“Dari hasil pemeriksaan lapangan, anak kerbau tersebut memang dimangsa harimau sumatera, karena di lokasi ditemukan jejak kaki satwa itu,” ungkap Ade Putra.  

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau keberadaan harimau tersebut dan mengambil langkah mitigasi guna mencegah konflik lebih lanjut antara satwa liar dan masyarakat.  

Harimau Sumatera sendiri merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yang telah diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 

Kehadiran harimau di sekitar permukiman menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pelestarian, sekaligus perlindungan bagi warga yang menggantungkan hidup dari beternak.  

Pihak BKSDA mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar permukiman. (*)

Exit mobile version