AGAM, HARIANHALUAN.ID — Ketua TP-PKK Kabupaten Agam, Merry Benni Warlis, memberikan pelatihan kepada pengurus TP-PKK Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, di Masjid Raya Babussalam Bawan, Senin (13/10).
Pelatihan yang mengusung tema “Etika Berkomunikasi bagi Pengurus PKK” ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota PKK dalam berinteraksi secara santun, efektif, dan membangun, baik di lingkungan organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Wali Nagari Bawan, Arif Eka Putra, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua TP-PKK Kabupaten Agam atas kesediaannya hadir dan memberikan pelatihan.
Ia menilai, kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat kapasitas anggota PKK dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan yang baik di tengah masyarakat.
“Komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menciptakan suasana harmonis, baik dalam organisasi maupun di lingkungan keluarga. Dengan pelatihan ini, kami berharap anggota PKK lebih percaya diri dalam berinteraksi dan menyampaikan ide dengan cara yang santun,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Agam, Merry Benni Warlis, dalam paparannya menjelaskan bahwa etika komunikasi adalah cara menyampaikan pesan dengan menghormati nilai- nilai kesopanan, kejujuran, serta tanggung jawab terhadap lawan bicara.
“Dalam PKK, kita harus bisa menjaga tutur kata, bersikap terbuka, dan menghargai pendapat orang lain. Komunikasi yang baik mencerminkan kepribadian dan karakter yang positif,” terang Merry.
Dijelaskan, komunikasi memiliki beberapa bentuk yang perlu dipahami dan diterapkan oleh pengurus PKK dalam kegiatan sehari- hari, di antaranya adalah Komunikasi lisan, yaitu penyampaian pesan melalui ucapan secara langsung, seperti berbicara dalam rapat, diskusi, atau saat menyampaikan sambutan.
Selanjutnya, komunikasi tulisan yaitu penyampaian pesan melalui media tertulis seperti surat, laporan, dan pesan digital yang harus tetap memperhatikan tata bahasa dan kesopanan.
Dan komunikasi nonverbal, yaitu penyampaian pesan melalui ekspresi wajah, gerak tubuh, dan sikap yang mencerminkan kejujuran dan ketulusan hati.
Lebih lanjut, Merry menambahkan bahwa dalam menjalankan komunikasi yang baik, penting bagi setiap individu untuk memahami prinsip etika komunikasi, yakni kejujuran dalam menyampaikan informasi, sikap hormat terhadap lawan bicara, tanggung jawab atas pesan yang disampaikan, empati, dan Keterbukaan.
“Jika prinsip-prinsip ini kita pegang teguh, maka komunikasi akan berjalan efektif dan membawa dampak positif, baik bagi keluarga maupun masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta antusias mengikuti setiap sesi, bahkan aktif bertanya dan berdiskusi mengenai cara menghadapi berbagai situasi komunikasi dalam organisasi PKK maupun di lingkungan keluarga.
Diharapkan para pengurus PKK Nagari Bawan dapat menjadi teladan dalam berkomunikasi yang santun dan beretika, serta mampu menerapkan ilmunya dalam memperkuat peran PKK sebagai motor penggerak kesejahteraan keluarga di nagari.(*)