Senada dengan Zulhamdi, Yenti menyampaikan bahwa hasil penelitan internasional menyebutkan bahwa 81% perusahaan yang berfokus pada perkembangan budaya perusahaannya akan lebih unggul dan siap pada perubahan dan tantangan zaman.
‘’Penelitian menyebutkan, SDM yang berada di organisasi yang memiliki budaya khas memiliki hasil bisnis yang lebih baik. Budaya organisasi juga adalah topik penting dalam agenda kepemimpinan senior leader dan selalu meningkat setiap tahunnya,’’ tambah Yenti.
Budaya kerja di PLN, sampai Zulhamdi, sejalan dengan keputusan Kementerian BUMN yang menetapkan AKHLAK sebagai core values seluruh BUMN sebagai pilar Transformasi Human Capital BUMN sejak 1 Juli 2020 lalu. AKHLAH adalah singkatan dari perilaku Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptip, dan Kolaboratif.
PLN menindaklanjuti keputusan Kementerian BUMN dengan Keputusan Perdir No. 0073.P/DIR/2020 Tentang Budaya Perusahaan dan launching AKHLAK sebagai core values PLN Group sejak 20 September 2020.
Pada implementasinya, PLN menerapkan 18 Panduan Perilaku sebagai panduan budaya kerja di perusahaan. Beberapa diantaranya adalah memenuhi janji dan komitmen sebagai bagian dari value Amanah, meningkatkan kompetesi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah sebagai bagian dari value Kompeten, bertindak proaktif sebagai bagian dari value Adaptif, menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama sebagai bagian dari value Kolaboratif.
Disampaikan Zulhamdi, PLN merumuskan pedoman perilaku yang akurat sesuai keperluan keberlangsungan dan kinerja perusahaan ke depannya. ‘’Jadi budaya kerja ataupun pedoman perilaku berdampak secara langsung pada kualitas SDM dan berpengaruh pada pencapaian perusahaan,’’ sambungnya.