Dari segi manajemen, Defri menunjuk sejumlah guru untuk mengurus pesantrennya. Bahkan, istrinya Usratul Hasanah juga sibuk mengurus pesantren tersebut. “Sekarang ada 170 santri kita. Umumnya berasal dari Sumatera, namun ada beberapa yang berasal dari Palupuah,” jelasnya.
Biaya mondok di pesantren yang fokus memperdalam Al-Qur’an dan Kitab Kuning itu tergolong murah, ada 600 ribu, ada 400 ribu. Sekitar 30 orang bahkan digratiskan. Tak hanya itu, dari segi konsumsi, Defri juga bekerjasama dengan warga lokal sehingga perekonomian daerah ikut terangkat.
“Pekerjaan saya sebagai polisi tidak terganggu, sebab sudah ada yang mengurus jika saya sedang dinas. Ke depan, kita akan terus mengembangkan ponpes ini,” ujarnya. (*)