AGAM, HARIANHALUAN.ID— Balai Diklat Industri (BDI) Padang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Agam menyelenggarakan pelatihan pembuatan hiasan busana jahit tangan bagi generasi milenial di daerah itu. Pelatihan yang diadakan di Panampuang, Kabupaten Agam tersebut bertujuan untuk membentuk generasi wirausaha, sehingga usaha yang berkaitan dengan budaya kerajinan lokal tetap ada.
“Sebanyak 61 persen pelaku usaha kita berumur 40 tahun ke atas. Oleh karena itu, kita siapkan pendampingan untuk generasi penerus,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Dedi Aswar pada Kamis (16/11/2023).
Dedi menyebutkan, Kabupaten Agam identik dengan budaya kerajinan, seperti sulaman, bordir, songket, sulam suji, konveksi, kerancang, dan peniti. “Dengan banyaknya kekayaan budaya itu, sebaiknya dikembangkan dan diteruskan kepada generasi muda.
Namun, Dedi menyayangkan fakta sosial bahwa jumlah lulusan perguruan tinggi yang terlalu banyak, tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada. Maka berangkat dari situ ia berkeinginan untuk mengembangkan potensi generasi muda.
“Sebesar 60 persen ekonomi bergantung pada UMKM, jadi kenapa tidak kita kembangkan,” ujar Dedi.
Pelatihan itu dilakukan selama 15 hari, yakni sejak 2 November 2023 dan resmi ditutup pada Kamis (16/11/2023). Jadwal pelatihan dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Materi yang diajarkan pada program ini, yaitu sulaman peniti dengan lima tusukan yang harus dikuasai. Para peserta diajarkan mengenal bahan, proses melukis, proses menyulam, hingga tahap penyelesaian.