Selama ini, lanjut Wako, koperasi identik dengan usaha simpan pinjam, namun untuk sekarang koperasi harus keluar dari zona nyaman tersebut. Simpan pinjam sudah jenuh. Koperasi harus berani mengelola usaha lain seperti, waserda, kerajinan, kuliner, jasa dan lainnya.
Banyak program pemerintah untuk membantu masyarakat diantaranya: pemberian subsidi margin/bunga melalui Tabungan Utsman di BPRS Jam Gadang. Semoga koperasi di Bukittinggi menjadi lebih hebat, maju dan tangguh,” pungkasnya. (*)