BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Ribuan jemaah salat Idul Fitri 1444 H memenuhi kawasan Lapangan Kantin Wirabraja Bukittinggi, Sabtu (22/4).
Ribuan jemaah itu datang dari berbagai kecamatan yang ada di Kota Bukittinggi. Pasalnya, Pemko Bukittinggi telah mengumumkan salat Idul Fitri dipusatkan di Lapangan Kantin.
Khatib salat Idul Fitri 1444 H di Lapangan Kantin Wirabraja itu, diberikan kepada Ustaz H. Asyam Hafiz, Lc. Sedangkan untuk imam salat Idul Fitri 1444 H dipimpin oleh Ustaz Efrizon, S. Ag, M.H.
Wali Kota Erman Safar menyinggung masalah LGBT saat momen salat Idul Fitri 1444 H tersebut.
Pembahasan terkait LGBT itu, disampaikan Erman di hadapan ribuan jemaah salat Idul Fitri 1444 H di Lapangan Kantin Wirabraja. Tampak wajah geram serta miris yang dikeluarkan dari raut wajah orang nomor satu di Bukittinggi itu.
Pasalnya, dalam razia penyakit masyarakat (pekat) selama bulan ramadan lalu, beberapa petugas kerap menemukan pasangan ilegal hingga LGBT di penginapan-penginapan yang ada di Bukittinggi.
“Malu kita sebagai warga Bukittinggi, masyarakat mengenal Bukittinggi ini sebagai kota yang beradat, tapi ternyata ada masalah LGBT juga di kota ini,” kata Erman menjelang khatib salat Idul Fitri naik mimbar.
Erman menerangkan, Kota Bukittinggi dikenal dengan wilayah yang perempuannya berkerudung panjang, kota beradat, masjidnya penuh-penuh.
Tapi, masalah LGBT ini, kata Erman Safar, masih muncul dan sering juga kena razia di penginapan-penginapan di Bukittinggi.
“Kota Bukittinggi tempatnya Adat Basandi Syara (ABS) – Syara Basandi Kitabullah (SBK), tapi masuk juga nominasi daerah paling banyak LGBT,” tutur Erman.
Erman menegaskan, pihaknya selaku Pemko Bukittinggi bakal berupaya keras untuk menangkal peningkatan LGBT di Kota Bukittinggi.
Hal ini, menurut Erman bisa menjadi suatu langkah membentengi anak-anak muda Bukittinggi untuk tidak ikut terjerumus ke perilaku LGBT itu.
“Masalah ini akan kami simpulkan dan berusaha pecahkan, ini yang akan dilakukan Pemko Bukittinggi selanjutnya,” pungkas Erman.(*)