BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Cafe Tapian Tabek kini hadir di Jalan Parit Antang Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Kota Bukittinggi.
Kafe yang dipadukan dengan kolam pancing menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun masyarakat.
“Nanti kita sediakan tempat bakar ikan. Bagi pemancing yang ingin memasak hasil pancingannya, disini,” kata pemilik Cafe Tapian Tabek, Ihkwanul Khairi Dt. Intan Marajo, Senin (29/5).
Menurut Dt. Intan Marajo, kolam panciang memang telah lama berdiri, namun seiring perkembangan timbul pemikiran dan ide untuk mengembangkan usaha berupa kafe yang dipadukan dengan kolam pancing.
Selain itu, bagi pemilik kafe tersebut juga timbul ide untuk mengangkat wisata adat Kurai.
“Nanti kedepannya akan ada semacam kesenian adat Randai dan kuliner adat Kurai,” jelasnya.
Lokasi kafe ini jauh dari kebisingan kendaraan, sangat nyaman dan udara disekitarnya sangat bersih dengan latar pemandangan berbukit bukit.
“Sangat nyaman, alamnya sangat asri. Ciri khas kita adalah makanan ala tradisional tempo dulu seperti maco, taruang dan lainnya,” ujarnya.
Kafe ini mulai dibuka jam 10 pagi hingga pukul 11 malam sedangkan kolam pancing mulai pukul 12 siang hingga jam 6 sore.
Untuk kolam pancing mampu menampung pemancing sebanyak 65 orang sedangkan kafe dapat menampung 75 orang.
Sementara itu, salah seorang Pengiat Pariwisata Sumbar, M. Abdi memberikan apresiasi kepada pemilik Kafe Tapian Tabek yang telah berpartisipasi dalam mengembangan Desa Wisata di Sumbar.
“Wisatawan setelah mengunjungi objek wisata, mereka pasti mencari tempat makan. Salah satunya Cafe Tapian Tabek, setelah makan mereka pasti mencari souvenir untuk dibawa pulang ke daerah asalnya.
“Nah ini peluang juga bagi Desa Wisata untuk menyediakan souvenirnya,” kata M. Abdi yang juga dosen UM. Sumbar.
Ia menyarankan agar, pemilik Kafe Tapian Tabek menjalin kerja sama dengan travel agent agar usaha ini lebih dikenal para wisatawan.
Sebelum wisatawan makan siang, mereka bisa memancing di kolam yang berada di samping kafe.
“Ini merupakan sensasi tersendiri bagi wisatawan, memancing dan memasak hasil pancingan sendiri,” ujar M. Abdi (ril).