HARIANHALUAN.ID – Sebesar 90 persen produk dari pendidikan di Indonesia merupakan produk akademik. Sementara yang dibutuhkan di dunia industri atau dunia kerja adalah lulusan yang siap bekerja.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor (WR) I UM Sumatera Barat, Dedi Satria. S.Si, M. Eng, Ph.D ketika membuka acara Milad ke-40 Fakultas Tekhnik UM. Sumatera Barat di Kampus III Bypass Bukittinggi, Senin (19/6).
“Oleh sebab itu, Fakultas Tekhnik UM. Sumatera Barat harus menjalin kerja sama dengan dunia industri. Untuk mengetahui dan memahami tenaga kerja mana yang dibutuhkan di industri tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, kerja sama dengan pihak industri juga akan menciptakan benerapa peluang diantaranya magang dan penelitian bagi mahasiswa.
Bahkan dengan kerja sama tersebut perusahaan dapat merekrut alumni UM. Sumatera Barat untuk bekerja.
Ia meminta Fakultas Tekhnik harus memastikan, bahwa kurikulum yang telah ditetapkan kampus berdampak terhadap kebutuhan industri.
Dekan Fakultas Tekhnik UM. Sumatera Barat, Masril, M.T menyebutkan, Fakultas Tekhnik pada tahun depan akan membuka Program Studi (Prodi) baru, Tekhnik Informatika dan Tekhnik Arsitektur.
“Insya Allah tahun depan kita telah dapat menerima mahasiswa baru di kedua Prodi tersebut,” kata Masril.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menceritakan sejarah Fakultas Tekhnik UM. Sumatera Barat yang berawal dari Akademi Tekhnik Sawahlunto (ATS) pada tanggal 16 Maret 1967.
Dalam perjalanannya ATS kurang berkembang. Kemudian, pada tahun 1968 pindah ke Bukittinggi.
Dalam perkembangannya ATS menjadi Sekolah Tinggi Tekhnik Muhammadyah (STTM) pada tahun 1982. Akhirnya, pada tanggal 02 Mei 1983 STTM bergabung dengan UM. Sumatera Barat.
Namun, pada tahun 1985 Fakultas Tekhnik yang berada di lokasi STM Muhammadyah di Tarok dipindahkan ke Jalan. Ahmad Karim No.12 Bukittinggi dan kemudian pada tahun 2017 lalu dipindahkan ke kampus sekarang di Jalan Bypass Bukittinggi. (*)