Bukittinggi Butuh 1.000 Lebih Hewan Kurban

BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID- Kebutuhan hewan kurban di Kota Bukittinggi diperkirakan lebih dari 1.000 ekor hewan kurban. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi Hendry mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah pasti kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1445 H tahun ini.

Namun berkaca pada pelaksanan kurban tahun sebelumnya, kebutuhan hewan kurban di Bukittinggi mencapai 800-1000 lebih hewan kurban yang terdiri dari sapi dan kambing.

Bahkan kebutuhan hewan kurban di Bukittinggi selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, dengan kebutuhan hewan kurban yang paling banyak itu adalah sapi.

“Saat ini kita masih belum mendapatkan angka final, karena tim kita masih bekerja dilapangan untuk memantau kesehatan hewan kurban sambil mendata atau menghitung jumlah hewan yang akan dikurbankan pada Iduladha nanti,” kata Hendry, Selasa (11/6/2024).

Dikatakannya, hewan kurban di Bukittinggi pada umunya kebanyakan didatangkan dari daerah tetangga, seperti Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Tanah Datar, dan Solok.

Hal ini karena Bukitinggi memang tidak punya kawasan peternakan, sehingga peternakan yang ada di Bukittinggi masih dikelola secara kecil kecilan.

Di samping itu lahan untuk pengembangan hewan ternak juga sangat terbatas sekali. Dengan kondisi tersebut, populasi hewan ternak seperti seperti sapi, kerbau, dan kambing dari para peternak sangat sedikit sekali.

“Namun demikian, ketersediaan hewan kurban untuk Bukittinggi masih tercukupi setiap tahunnya. Kita memprediksi lebih dari 1.000 ekor hewan kurban di Bukittinggi akan disembelih pada Hari Raya Iduladha 1445 H tahun ini,” ujar Hendry.

Ia menjelaskan, Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi telah membentuk tim untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di lapangan jelang Iduladha.

Tim ini melibatkan paramedik dan UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Bukittinggi yang akan disebar ke sejumlah masjid dan mushola, serta ke titik titik lokasi tempat pelaksanaan kurban.

“Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi hewan kurban tersebut sehat dan terhindar dari penyakit sebelum disembelih. Melalui pemeriksaan kesehatan hewan tersebut, kita harapkan daging kurban yang dihasilkan layak dan aman untuk di konsumsi,” ucap Hendry.

Menurutnya, untuk memaksimalkan pelaksanaan pemotongan hewan kurban, Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, juga telah memberikan sosialisasi tentang penatalaksanaan pemotongan hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal. (*)

Exit mobile version