BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Kanal layanan non tatap muka yang dihadirkan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan sangat mudah dan cepat untuk memberikan pelayanan kepada peserta. Mobile JKN dan Pandawa merupakan kanal layanan online yang sering digunakan untuk mencari informasi dan administrasi.
“Saya sering memanfaatkan aplikasi Mobile JKN dan Pandawa. Saya pernah mengecek status kepesertaan, fasilitas kesehatan terdekat dan mengakses kartu elektonik di kanal layanan online,” kata Fajar salah seorang peserta JKN yang berasal dari Sarojo, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Selasa (24/9/2024).
Dijelaskannya, saat itu ia mencoba fitur antrean online pada aplikasi Mobile JKN untuk berobat gigi ke puskesmas. Baginya fitur tersebut mudah dan efektif untuk digunakan, sehingga dapat menghemat waktu tunggu selama berobat di puskesmas.
Menurut Fajar, digitalisasi layanan non tatap muka tersebut harus diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan merasa puas dengan program JKN.
Fajar menyatakan bahwa ia telah menjadi peserta JKN sejak mengenyam pendidikan di tingkat SMA pada segmen mandiri (PBPU). “Saya menjadi peserta JKN sejak saya duduk di bangku SMA. Ketika itu saya sering mendengar banyak orang terbantu ketika berobat menggunakan BPJS Kesehatan,” ujar Fajar.
Prinsip gotong royong yang diterapkan BPJS Kesehatan pada Program JKN merupakan bentuk solidaritas antar sesama manusia, khususnya dalam melindungi kesehatan bersama.
“Saya sangat setuju dengan prinsip gotong royong dari program JKN. Dengan alasan rasa kemanusiaan, membantu sesama merupakan hal yang penting untuk dilakukan,” ujarnya.
Salah satu hal yang paling berkesan bagi Fajar dari pengalamannya menggunakan JKN adalah ketika dirinya diberikan pelayanan yang sangat baik dari faskes mitra BPJS Kesehatan.
“Semua setara adalah salah satu tagline yang diusung BPJS Kesehatan dan saya merasakan sekali hal tersebut diterapkan dalam pelayanan di fasilitas kesehatan. Saya biasanya berobat di Puskesmas Rasimah Ahmad. Selama menjalani perawatan di sana, saya selalu disambut dengan baik dan saya tidak mendapatkan perbedaan tindakan atau perlakuan oleh petugas dan tenaga kesehatan,” katanya.
Seluruh peserta JKN yang berobat di puskesmas tersebut dilayani dengan baik, sehingga rata-rata ketika pasien keluar dari puskesmas selalu mendengar respon positif terhadap layanannya.
“Kita berharap BPJS Kesehatan selalu berinovasi untuk keberlanjutan program JKN. Saya yakin program JKN merupakan hal yang berharga bagi seluruh peserta dalam mendapatkan perlindungan kesehatan,” ucap Fajar. (*)