Sementara Dandim 0310/SSD, Letkol Czi Joko Stradona, menyatakan TNI siap mendukung patroli gabungan dan pengamanan wilayah rawan. Polres melalui Kabag Ops Kompol Eliswantri mengusulkan tim reaksi cepat dan menyebut perlunya pembatas tonase kendaraan untuk mengurangi mobilitas sawit ilegal.
Plt Asisten I Darisman, menekankan perlunya eksekusi cepat atas hasil rapat ini. “Koordinasi penting, tapi yang lebih penting adalah langsung bertindak alias gerak cepat,” ujarnya.
Masalah pinjaman online ilegal juga dibahas. Bupati menyebut pinjol sebagai penyebab baru munculnya berbagai kejahatan. Polres menanggapi bahwa pinjol bisa diproses hukum jika ada unsur ancaman. Sementara Dinas Koperindag sudah membentuk tim edukasi dan advokasi khusus soal pinjol.
Beberapa keputusan diambil dalam rakor tersebut, yaitu dengan pembentukan tim pengawasan RAM dan angkutan sawit ilegal, percepatan pemasangan portal tonase di jalan kabupaten, pemetaan dan patroli di titik rawan serta peningkatan koordinasi antar instansi.
Bupati Annisa menutup rapat dengan menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi pelaku kejahatan yang mengganggu stabilitas daerah.
“Mulai hari ini, tidak ada ruang untuk pencuri, penambang ilegal, atau pembalap jalanan. Kita akan bertindak bersama dan saya akan memantau langsung pelaksanaannya,” tuturnya. (*)