• Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 3 Februari 2023
12 Rajab 1444
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Utama
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Kabupaten Solok
    • Kota Solok
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
  • Webtorial
  • Lainnya
    • Entrepreneur
    • Pariwisata
  • Home
  • Utama
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Kabupaten Solok
    • Kota Solok
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
  • Webtorial
  • Lainnya
    • Entrepreneur
    • Pariwisata
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Utama
  • Politik
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Opini
  • Pariwisata
  • Entrepreneur
  • Webtorial
Home

Matinya Ratusan Ton Ikan Dinilai karena Pemda Setengah-Setengah Mengurus Maninjau

RedaksiRedaksi
Selasa, 14/12/21 | 06:16 WIB
0
SHARES
ShareTweetSendShare

 

KERUSAKAN LINGKUNGAN — Ratusan ton ikan kembali mati di Danau Maninjau sejak pekan lalu. Padahal, Danau Maninjau telah tercatat sebagai salah satu danau prioritas untuk direvitalisasi di Indonesia. IST/PEMKAB

AGAM, HALUAN — Komitmen pemerintah daerah (Pemda) dalam menjaga ekosistem Danau Maninjau dipertanyakan setelah ratusan ton ikan mati sejak pekan lalu. Padahal, danau purba itu telah masuk dalam danau prioritas penyelamatan nasional. Aktivis menilai, aktivitas Keramba Jaring Apung (KJA) di Maninjau harus segera dihentikan.

BACA JUGA

Bupati Tanahdatar Eka Putra, saat berada di lapangan Cinduamato Batusangkar bersama ASN usai apel bersama,kemudian dilanjutkan goro membenahi K3 ,Jum'at (3/2).  EMRIZAL

Lapangan Cinduamato Batusangkar Mulai Dibenahi

Jumat, 03/2/23 | 18:04 WIB
Temu Ramah Bupati Limapuluh Kota Bersama Niniak Mamak Nagari Talang Anau. IST

Bupati Safaruddin Temu Ramah dengan Niniak Mamak

Jumat, 03/2/23 | 17:31 WIB

Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar, Tommy Adam kepada Haluan mengatakan, masifnya aktivitas KJA untuk budidaya ikan di Maninjau sudah berlangsung sejak 1992, khususnya untuk ikan nila. Kemudian, pada tahun 2000 muncul fenomena tubo belerang yang mengakibatkan puluhan ton ikan mati.

“Secara aturan dan regulasi, Danau Maninjau dan Singkarak sudah ditetapkan sebagai danau prioritas yang harus dipulihkan kembali ekosistemnya. Artinya, dua danau itu sudah dalam keadaan kritis. Sehingga, kegiatan budidaya ikan mestinya dilarang,” ujar Tommy, Senin (13/12).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sambung Tommy, juga sudah menentukan zonasi Danau Maninjau, yang juga diperkuat dengan penerbitan Peraturan Daerah Zonasi Kawasan Danau Maninjau. Dalam aturan itu, diatur zona yang bisa dijadikan tempat budidaya ikan, dan yang dikhususkan sebagai tempat lindung yang tak mengizinkan kegiatan lain.

Namun, ujar Tommy, selama ini peraturan itu tidak berjalan optimal, sehingga upaya memulihkan danau yang belum tegas malah semakin diperparah oleh beban pencemaran. Bahkan, bila terus dibiarkan, keasrian Danau Maninjau akan hilang akibat kerusakan lingkungan.

Menurut Tommy, Pemda harus tegas menjaga ekosistem danau dari kerusakan, tentunya dengan membongkar dan melarang aktivitas KJA. Sebab, masih banyak KJA yang bermunculan setelah dibongkar oleh petugas. Bahkan, di titik-titik yang sulit dijangkau, KJA masih banyak ditemukan.

“Kami menilai selama ini Pemda Agam setengah-setengah, sehingga belum ada perubahan berarti terkait kondisi danau. Selain itu, yang bisa dipantau itu hanya bagian tepian danau di daerah Bayua atau di jalan menuju Bukittinggi. Sementara, di seberang di Tanjung Sani, sulit terpantau karena perlu akses ke sana,” katanya.

Hasil kajian Walhi, sambung Tommy, menemukan bahwa sebagian besar KJA di sekitar Maninjau bukan milik masyarakat sekitar, melainkan milik pemodal dan investor dari luar Sumbar. Sementara itu masyarakat hanya sebagai pekerja pada KJA-KJA tersebut.

“Data yang kami himpun, pemilik modal banyak orang Jakarta, bukan orang Sumbar. Maka Pemda punya kewajiban untuk mengalihkan mata pencaharian masyarakat yang selama ini bergantung ke budidaya ikan,” katanya.

Tommy menambahkan, banyak potensi alam yang bisa dikembangkan di kawasan Tanjung Raya. Namun, Pemda belum bergerak untuk melakukan identifikasi. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan, katanya, adalah perkebunan buah pala.

Saat ini yang dibutuhkan, kata Tommy, Pemda harus memastikan KJA yang ada sesuai dengan yang diatur dalam Perda. Jika ditemukan KJA yang berada di luar zona, Pemda wajib melakukan pembongkaran.

“Perlu ketegasan, tapi ketegasan dalam menegakkan regulasi jangan sampai mengenyampingkan dampak yang akan diterima masyarakat, yang akan kehilangan mata pencaharian. Maka, perlu memastikan atau mencari alternatif ekonomi lain,” katanya.

Di samping itu, Tommy menyebutkan, dampak lain dari banyak KJA juga menyebabkan ikan endemik Danau Maninjau Rinuak masuk dalam kategori terancam, karena ikan yang dibudidayakan di Maninjau selama ini bukan ikan endemik. Sehingga, saat ikan-ikan tersebut masuk ke Danau, maka akan melakukan ekspansi dan membuat ikan rinuak mati.

Kemudian, Tommy menambahkan, Maninjau merupakan hulu dari Batang Antokan yang juga akan berdampak pada masyarakat di sekitar. Maka, saat berbicara mengenai Danau Maninjau, bukan hanya berbicara soal masyarakat Tanjung Raya, tetapi juga masyarakat di sekitar aliran sungai.

Klaim Faktor Cuara

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Deswira menyebutkan, kematian massal ikan ditemukan di Nagari Tanjung Sani, Koto Malintang, Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya. Diketahui, ikan yang mati merupakan milik puluhan petani keramba yang hampir masuk musim panen. Jumlah ikan mati diperkirakan mencapai 350 ton.

“Namun, kematian ikan terparah itu di Nagari Koto Kaciak, mencapai 300 ton. Kemudian, Koto Malintang sekira 2 ton, dan Tanjung Sani sekitar 50 ton,” kata Rosva Deswira, Senin (13/12).

Ia menambahkan, kematian massal ikan tersebut diawali cuaca ekstrem yang melanda kawasan Maninjau, yang menyebabkan penurunan suhu air danau akibat umbalan atau uppweling yaitu kondisi pembalikan massa air dari dasar ke atas. Hal ini membuat zat-zat atau racun-racun dari dasar danau naik kepermukaan, sehingga menyebabkan ikan kehilangan keseimbangan hingga mati mendadak.

“Karena upwelling atau pembalikan massa air dari dasar ke atas membuat zat-zat atau racun-racun dari dasar naik kepermukaan. Ikan tidak dapat bertahan dengan kondisi demikian itu, lalu mati,” katanya.

Pemerintah, sambung Rosva, sudah mengimbau para penambak untuk tidak membuang bangkai ikan ke badan danau. Melainkan dipungut dan dikubur agar tidak memicu bau busuk dan amis di sekitar danau.

Selain itu, Rosva menyebutkan, kondisi cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung hingga Februari-Maret 2022 mendatang, sehingga para penambak diminta untuk menahan diri menebar bibit baru. Sementara untuk ikan yang tersisa di keramba disarankan agar segera dipanen. (h/mg-rga/mg-per)

Tags: Danau ManinjauKLHK
ShareTweetSendShare

BACA JUGA

Bupati Tanahdatar Eka Putra, saat berada di lapangan Cinduamato Batusangkar bersama ASN usai apel bersama,kemudian dilanjutkan goro membenahi K3 ,Jum'at (3/2).  EMRIZAL

Lapangan Cinduamato Batusangkar Mulai Dibenahi

Jumat, 03/2/23 | 18:04 WIB
Temu Ramah Bupati Limapuluh Kota Bersama Niniak Mamak Nagari Talang Anau. IST

Bupati Safaruddin Temu Ramah dengan Niniak Mamak

Jumat, 03/2/23 | 17:31 WIB

Perumda Tirta Saiyo Gandeng Kejari Pasaman untuk Pendampingan Hukum

Jumat, 03/2/23 | 17:24 WIB
Mutasi Kemenag

Kepala Kemenag Bukittinggi Lakukan Mutasi dan Rotasi

Jumat, 03/2/23 | 15:25 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Jumat Curhat

    Program Jumat Curhat, Zamri Sujud Syukur Saat Rumahnya Diterangi Listrik Berkat Bantuan Kapolres Pariaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Tanah Datar Resmikan Anugrah Luxury Furniture

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuota Pupuk Subsidi Tahun 2023 di Kota Pariaman Berkurang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengertian Sako, Pusako dan Sangsoko di Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMA Praja Nusantara Sumbar Hadir di Padang dan Padang Pariaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditlantas Polda Sumbar Gelar Operasi Keselamatan Singgalang 2023, Tilang Manual Diberlakukan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KKN UNP Gelar Turnamen Futsal Se-Kecamatan IV Koto Aur Malintang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengurus Komite MIN 3 Padang Dikukuhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Telkom Dukung Pembangunan Desa melalui Sustainable Tourism Development

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepala Kemenag Bukittinggi Lakukan Mutasi dan Rotasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  redaksihaluan.id@gmail.com

  0812 7790 1410
+62 812 7790 1410

  • Agam
  • Breaking News
  • Bukittinggi
  • Dharmasraya
  • Ekonomi
  • Entrepreneur
  • Galeri Foto
  • HALUAN
  • Hiburan
  • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
  • Kaba Ranah
  • Kaba Rantau
  • Kabupaten Solok
  • Kampus
  • Kota Solok
  • Lifestyle
  • Limapuluh Kota
  • Mentawai
  • Olahraga
  • Opini
  • Otomotif
  • Padang
  • Padang Panjang
  • Padang Pariaman
  • Pariaman
  • Pariwisata
  • Pasaman
  • Pasaman Barat
  • Payakumbuh
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pesisir Selatan
  • POLITEKNIK NEGERI PADANG
  • Politik
  • Prakiraan Cuaca
  • Ranah & Rantau
  • Sastra Budaya
  • Sawahlunto
  • Sijunjung
  • Solok Selatan
  • Sumbar
  • Tanah Datar
  • Utama
  • Webtorial
  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022 HarianHaluan.id

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Utama
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Kabupaten Solok
    • Kota Solok
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
  • Webtorial
  • Lainnya
    • Entrepreneur
    • Pariwisata

Copyright © 2022 HarianHaluan.id