PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) mengingatkan seluruh elemen masyarakat bahwa peredaran narkoba tetap mengintai meskipun di tengah bulan suci Ramadan.
“Peredaran narkoba masih rawan di Sumbar, tidak terkecuali di bulan suci Ramadan,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumbar Kombes Pol Nico A Setiawan di Padang, Rabu (5/3).
Ia mengatakan kerawanan tersebut dibuktikan oleh sejumlah kasus yang diungkap oleh Polda Sumbar beserta jajaran, setidaknya dalam dua pekan terakhir.
Polda Sumbar tercatat mengungkap tiga kasus dengan jumlah barang bukti berupa ganja seberat 74 kilogram, 15 kilogram, lalu 84 paket besar dalam kurun waktu tersebut.
Narkoba jenis ganja dengan berat total hampir 200 kilogram itu diakui oleh para pelaku akan diedarkan di sejumlah wilayah Sumbar, untungnya berhasil digagalkan Polisi sebelum beredar.
Sedangkan kasus yang terakhir terjadi di Padang pada Selasa (4/3), personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang menyita ganja siap edar sebanyak 28 paket besar.
“Beberapa pengungkapan kasus ini patut dijadikan indikasi bahwa peredaran narkoba masih terjadi di Sumbar sekalipun pada bulan Ramadhan,” katanya.
Nico mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat, para orang tua, serta niniak mamak agar mewaspadai bahaya peredaran narkoba guna melindungi generasi muda.
“Mari sama-sama kita jaga anak serta kemanakan (Keponakan) kita agar tidak terlibat penyalahgunaan serta peredaran narkoba yang banyak merusak generasi muda,” jelasnya.
Nico menjelaskan untuk langkah pemberantasan narkoba, seluruh elemen masyarakat harus mau peduli dengan lingkungannya masing-masing.
Apabila menemukan warga atau seseorang yang diduga mulai mengonsumsi narkoba, maka harus segera diajak ke tempat rehabilitasi atau melapor ke Polisi.
Pihaknya juga mendorong pada momen Ramadhan 2025 ini, edukasi serta pembelajaran ilmu agama kepada generasi muda terus diperbanyak.
Sehingga ilmu agama itu diharapkan bisa membentengi anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang negatif.
Dari sisi penegakan hukum, kata Nico, Kepolisian terus meningkatkan pengawasan di daerah perbatasan untuk mencegah masuknya narkoba ke wilayah Sumbar.
“Kami juga intensifkan patroli ke wilayah-wilayah yang diduga rawan, sekarang sedang digodok wacana bahwa patroli tersebut akan didukung oleh anjing pelacak,” katanya.
Nico menyatakan upaya pemberantasan narkoba tidak akan pernah maksimal jika hanya mengandalkan Polisi, tanpa adanya keterlibatan aktif dari masyarakat. (h/ant)