PADANG, HALUAN — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat Sumbar) mengkampanyekan kata Indonesia Masih Ada atau tanda pagar (tagar) #IndonesiaMasihAda. Langkah itu guna mempopulerkan akan pentingnya peran Sumbar dalam mata rantai sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar, Hefdi, Selasa (14/12) menjelaskan, bahwa mata rantai yang dimaksud adalah sejarah berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berumur 207 hari, dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam rimba raya Sumbar saat itu.
“Tahun ini sudah 73 tahun PDRI sejak terbentuk. Untuk itu, diperlukan satu kata agar kembali mengingat sejarah, kemudian menghargainya. Generasi muda harus tahu. Harus mendapatkan informasi utuh tentang sejarah ini,” kata Hefdi dalam keterangan tertulisnya kepada Haluan.
Ia menjelaskan, sepenggal kalimat Indonesia Masih Ada memiliki makna yang dalam bagi negeri ini. Menurutnya, pengambilan kalimat Indonesia Masih Ada sudah melalui pertimbangan yang matang, karena kalimat tersebut mencerminkan makna pidato Safruddin Prawiranegara, sehingga PDRI kemudian diakui dunia Internasional.
Pengambilan tagar itu, sambungnya, sesuai dengan arahan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, yang bertujuan untuk menggelorakan semangat pada peringatan HBN 2021, dan dapat diadopsi sebagai momentum semangat bersama memajukan Sumbar.
“Jika ada netizen dan publik mempertanyakan tagar #IndonesiaMasihAda yang ditampilkan di medsos Biro Adpim Humas Sumbar, itu adalah sebuah kreativitas untuk mengingatkan kembali semua orang, agar tertarik dan tahu tentang perjuangan PDRI sebagai landasan Peringatan Hari Bela Negara,” ujarnya lagi.
Hefdi juga menyampaikan pesan dari Gubernur Mahyeldi, bahwa semangat dan nilai-nilai juang bela negara mesti terus tumbuh dari generasi ke generasi, dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Setiap orang ada banyak kesempatan ikut serta dalam sikap dan pejuang bela negara hari ini. Sesuai dengan profesi dan aktivitas masing-masing untuk memberikan karya dan keberhasilan serta kebanggaan bagi bangsa,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Kabag Materi Komunikasi Pimpinan (Makopim) Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Zardi Syahrir, SH. MM menambahkan, bahwa tagar #IndonesiaMasihAda adalah upaya untuk membangkitkan semangat peringatan HBN, baik di Sumbar maupun secara Nasional.
“Ini berawal dari pemikiran dan kreativitas kawan-kawan di Makopim, yang melibatkan sejumlah mahasiswa ilmu komunikasi dari berbagai perguruan tinggi, dalam mengembangkan potensi strategi komunikasi medsos @humas.sumbar,” ujarnya.
Ditambahkannya, bagian Makopin akan terus mengembangkan diri, berinovasi, dan berimprovisasi dalam rangka penyebaran informasi kegiatan kehumasan daerah. “Sumbar termasuk daerah dengan melek teknologi yang cukup tinggi. Bagian Makopim Biro Adpim Setda Sumbar terus berinovasi dan berkreasi menjawab tantangan dalam dunia komunikasi saat ini,” katanya.
PDRI sendiri memiliki peran penting dalam upaya mempertahankan Kemerdekan bangsa Indonesia. PDRI adalah penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia periode 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949. PDRI disebut juga dengan Kabinet Darurat yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara. Sistem pemerintahan PDRI berada di Sumbar, karena Ibu Kota saat itu, Yogyakarta, lumpuh dan sejumlah tokoh ditangkap Belanda. (h/rel)