HARIANHALUAN.ID – Pengerjaan drainase, irigasi dan sungai di beberapa titik di Kota Padang akan selesai pada akhir tahun ini dengan anggaran sebesar Rp26 miliar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Irigasi PUPR Nico Lesmana menyebutkan, untuk pengerjaan tersebut saat ini prosesnya sedang lelang tender. Diperkirakan pengerjaan akan dimulai pada awal Juli 2022 dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun sesuai waktu yang ditargetkan.
“Sementara proses lelang untuk drainase, irigasi dan sungai dilakukan. Pihak kami sejak awal Januari terus melakukan pengerukan dibeberapa titik di Kota Padang. Hingga kini masih tetap dikerjakan untuk pengerukkan,” ujar Nico.
Nico menjelaskan, untuk pengerjaan drainase berada di kawasan Arai Pinang, kawasan Lapai dan kawasan Merak Air Tawar Barat, kawasan Cendana Mata Air lanjutan tahun lalu, Kawasan SMA 5 Balai Baru Kuranji, kawasan Koto Kaciak Padang Selatan lanjutan tahun lalu, Jalan Agam Siteba, Parak Karakah Kecamatan Padang Timur, kawasan Parupuak Tabiang, Bungo Pasang Koto Tangah.
“Khusus untuk anggaran drainase sebesar Rp22 miliar. Pengerjaannya itu merupakan peningkatan, pembangunan dan rehabilitasi drainase,” ujar Nico.
Ia menyebutkan, untuk drainase memang selalu menjadi keluhan masyarakat. Baik itu terjadi penyumbatan yang harus diperbaiki, penggerukan di tempat yang memang rawan maupun pembuatan drainase baru jika ada perbaikan jalan.
“Drainase ini memang banyak sekali keluhannya ya. Terkadang ada akibat alam dan ada juga akibat ulah tangan manusia. Maksudnya, ada akibat sampah menumpuk karena buang sampah sembarangan dan ada juga yang memang faktor alam, seperti akar pohon maupun penggerusan,” ucapnya.
Ia berharap, dengan dilakukannya perbaikan drainase saat ini masyarakat sekitar bisa menjaganya, setelah itu dengan tidak melakukan hal yang bisa membuat tersumbatnya drainase.
Kemudian, bagi kawasan yang bermasalah dengan drainase di sekitarnya bisa melaporkannya segera untuk ditindaklanjuti. “Bagi yang melapor, tentu kita lakukan pengecekan terlebih dahulu. Kemudian kita akan ajukan anggaran dan proses lainnya,” katanya.
Ia melanjutkan, untuk pengerjaan irigasi sebesar Rp2 miliar berada di kawasan Koto Lalang Lubuk Kilangan (Luki), daerah irigasi Koto Lalang, Cupak Pauah peningkatan dan rehab irigasi. “Untuk irigasi ini bangunan sudah ada ditingkatkan seperti diperbesar. Tidak ada yang membuat baru,” tuturnya.
Sementara itu, untuk pengerjaan sungai tahun ini, kata Nico, hanya memperkuat tebing sungai. Berada di Kompleks Griya Insani Luki dan dua titik lainnya dengan anggaran sebesar Rp2 miliar.
“Jika pada Juli sudah selesai proses tender, maka akan segera dilakukan pengerjaan. Diperkirakan November sudah selesai seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami berharap proses pengerjaan bisa berjalan lancar dan tepat waktu,” ucapnya. (*)