PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Dokter Spesialis Anak RSUD Padang Pariaman, dr. Tri Tunggal Malahayati, Sp.A, menekankan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang sehat guna menunjang pertumbuhan anak dan mencegah kenakalan remaja.
Menurut Tri, keluarga merupakan faktor utama dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama saat memasuki fase remaja yang rentan terhadap pengaruh negatif.
“Untuk menciptakan tumbuh kembang anak secara optimal saat remaja, dibutuhkan lingkungan yang baik, dan itu dimulai dari keluarga,” ujarnya, Kamis (15/5).
Ia menjelaskan, lingkungan keluarga yang sehat memerlukan peran aktif seluruh anggota keluarga. Berdasarkan pengamatannya, banyak kasus kenakalan remaja bermula dari kondisi keluarga yang bermasalah, seperti konflik rumah tangga atau kondisi broken home.
“Komunikasi yang baik dalam keluarga adalah langkah awal untuk mencegah kenakalan remaja. Banyak kasus kekerasan atau perilaku menyimpang remaja disebabkan kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak,” jelasnya.
Tri juga mengungkapkan bahwa tidak sedikit remaja yang justru mencari perhatian di luar rumah ketika kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi di lingkungan keluarga, meskipun kondisi finansial memadai. Hal ini, lanjutnya, kerap berujung pada keterlibatan remaja dalam perilaku negatif.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tempat Tri bernaung, aktif mendorong para anggotanya di berbagai daerah untuk menjalin komunikasi dengan instansi terkait, seperti dinas kesehatan dan lembaga pemerintahan.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa kebijakan konkret dalam pencegahan kenakalan remaja tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Tentu persoalan remaja bukan hal yang mudah. IDAI berperan dalam advokasi, namun kebijakan tetap berada di tangan pemerintah, seperti Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan aparat kepolisian,” tutupnya.
Dengan komunikasi yang lebih baik dalam keluarga, diharapkan remaja dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan risiko terhadap kenakalan dapat diminimalkan.(*)