PASAMAN, HARIANHALUAN.ID — Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman, Sabar AS, memimpin langsung rapat konsolidasi organisasi dan perumusan program kerja PMI Kabupaten Pasaman di Kantor PMI setempat, Jumat (16/5). Dalam forum tersebut, ia menyampaikan apresiasi atas capaian luar biasa PMI Pasaman yang berhasil surplus stok darah hingga mampu membantu kebutuhan darah di daerah tetangga, seperti Kota Bukittinggi.
Dalam sambutannya, Sabar AS mengungkapkan bahwa dari target awal 150 kantong darah per bulan, PMI Kabupaten Pasaman justru mampu mengumpulkan rata-rata 160 kantong setiap bulannya. Capaian ini, menurutnya, merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh jajaran PMI, mulai dari pengurus hingga relawan, serta dukungan masyarakat yang antusias mendonorkan darahnya secara sukarela.
“Keinginan masyarakat Pasaman untuk mendonorkan darah sangat tinggi. Ini menjadi modal besar bagi kami untuk terus menggelar aksi donor darah secara rutin dan terencana, menyasar seluruh elemen masyarakat,” ujar Sabar AS.
Rapat tersebut turut dihadiri Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Pasaman, Ny. Deni Sabar AS, Wakil Ketua PMI Rosben Aguswar Dt. Batuah, Kepala Markas PMI, serta seluruh jajaran pengurus dan sekretariat.
Dalam kesempatan itu, Sabar AS yang juga menjabat sebagai Bupati Pasaman menyebutkan bahwa aktivitas PMI adalah bagian dari investasi kemanusiaan yang tak ternilai, atau yang ia sebut sebagai Penanaman Modal Akhirat (PMA). Ia menegaskan bahwa keterlibatan di PMI bukan hanya tugas sosial, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan pengabdian kepada sesama manusia.
“PMI hadir bukan hanya saat donor darah. Dalam setiap bencana — seperti kebakaran, gempa bumi, dan banjir — PMI selalu berada di garis depan. Ini adalah perjuangan yang penuh kemuliaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya memberikan pelayanan yang humanis kepada masyarakat, terutama dalam kondisi darurat. “Tolong orang yang datang meminta darah dengan senyuman. Dalam kondisi darurat, PMI harus tetap tenang dan penuh empati,” pesannya.
Sabar AS juga mendorong PMI untuk bersinergi lebih kuat dengan pemerintah daerah, khususnya dalam mendukung program Pasaman Tanggap Bencana. Ia menekankan bahwa sebagai daerah rawan bencana, Pasaman memerlukan kesiapsiagaan yang matang, salah satunya melalui kolaborasi aktif antara PMI dan seluruh pemangku kepentingan.
PMI, lanjutnya, juga menjadi mitra penting pemerintah daerah dalam mendukung program Pasaman Sehat. Ia menyebutkan bahwa keberadaan darah yang cukup di fasilitas kesehatan sangat penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, terutama dalam kondisi darurat medis.
“Keterlambatan penanganan medis akibat kekurangan darah bisa berdampak fatal. Maka dari itu, PMI berperan besar dalam upaya pembangunan manusia di daerah ini,” katanya.
Menutup arahannya, Sabar AS mengajak seluruh jajaran PMI untuk memperkuat solidaritas organisasi, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, dan terus berjuang tanpa pamrih demi masyarakat. “Jika ada persoalan, mari segera dicari solusinya. Kerja kita di PMI adalah kerja mulia, dan semangat itu harus kita jaga bersama,” pungkasnya. (*)