PADANG, HARIANHALUAN.ID— Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penetapan Geopark Sianok-Maninjau dan Silokek sebagai bagian dari Jaringan Geopark UNESCO.
Dukungan ini ditegaskan dalam kegiatan verifikasi lapangan yang dilakukan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), Selasa (10/6/2025), di Auditorium Gubernuran Padang.
Koordinator KNGI, Prof Mega Fatimah Rosana, menekankan bahwa status Geopark UNESCO bukanlah tujuan akhir, melainkan bonus dari komitmen menjaga kelestarian lingkungan yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa merusak alam.
“Kami tidak menilai, hanya memverifikasi dokumen dengan fakta lapangan. Status Geopark bisa tetap, atau mendapat peringatan dalam bentuk verifikasi ulang dua tahun ke depan,” ujarnya.
Prof Mega juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarwilayah, khususnya antara dua kabupaten yang menaungi kawasan Geopark.
Ia menegaskan bahwa isu pertambangan tidak serta-merta bertentangan dengan status Geopark, selama izin usaha pertambangan (IUP) telah dikeluarkan sebelum kawasan ditetapkan sebagai Geopark dan sesuai aturan dari Kementerian ESDM.
“Kuncinya adalah komunikasi antarpemangku kepentingan agar tidak terjadi konflik regulasi,” ujarnya.
Geopark Sianok-Maninjau dan Silokek saat ini menjadi dua dari tiga kandidat kuat dari Indonesia yang diajukan ke UNESCO, bersama Geopark Bojonegoro. Penilaian dokumen telah dilakukan oleh Bappenas dan kini memasuki tahap verifikasi lapangan oleh KNGI.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar telah membangun komitmen penuh dalam pengembangan Geopark sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan potensi alam.
“Diharapkan seluruh elemen penggerak Geopark dapat bersinergi agar Geopark Ranah Minang layak diakui dunia,” ujarnya.
Prof Mega juga membuka peluang kolaborasi riset antara pemerintah daerah dan akademisi untuk memperkuat kesiapan pengajuan ke UNESCO.
“Kami siap mendampingi agar status Geopark tidak hanya dicapai, tapi juga dipertahankan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (*)