“Kita menyiapkan benih pupuk dan pestisida, serta memberikan bimbingan teknis agronomis kepada petani-petani, lalu kita melakukan kerjasama dengan beberapa stakeholder seperti Bank Nagari dan PT Jasindo guna menunjang modal usaha dan asuransi usaha tani,” ujarnya.
Ia juga menerangkan langkah-langkah yang dilakukan dalam program Agro Solution, antara lain adalah mengkoordinir petani-petani, memberikan supervisi dan bimbingan teknis untuk membantu petani melakukan budidaya pertanian dengan tepat, membantu memberikan akses terhadap permodalan, baik lewat bank ataupun lembaga lainnya.
Selain itu, perusahaan juga membantu menyediakan agro input yang berkualitas seperti pupuk, benih dan pestisida. Lewat program ini pula, Pupuk Indonesia Grup mendorong optimalisasi pemanfaatan mekanisasi dan digitalisasi pertanian.
“Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan telah melakukan sosialisasi terkait program ini yang menghasilkan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Deklarasi Dukungan Bersama Membangun Nagari, yang dihadiri oleh Bupati Padang Pariman, Wakil Bupati Pesisir Selatan, serta OPD terkait,” paparnya.
Ia melanjutkan hasil dari kegiatan sosialisasi tersebut hadirkan solusi dan piloting di lima BUMNag yang akan menjadi percontohan untuk dikelola bisnisnya. Pihaknya melaporkan semua BUMNag tersebut mengalami gagal panen padi pada tiga tahun terakhir ini, sebagian dari mereka beralih ke tanaman jagung. BUMNag tersebut diantaranya adalah BUMNag Bungo Kasiak, Parik Malintang, Pakandangan, Sunua Tangah, dan Sungai Gimba Ulakan.
“Diantara lima BUMNag tersebut sudah kami kunjungi dan adakan sosialisasi. Tiga dari BUMNag tersebut sudah menjalankan usahanya, yaitu BUMNag Bungo Kasiak, Sunua Tangah, dan Sungai Gimba Ulakan,” ujarnya.