“Kolaborasi dengan perguruan tinggi sangat penting dalam memastikan kualitas dan kesiapan calon PMI yang akan ditempatkan di Jepang. Kami mengapresiasi dukungan aktif dari berbagai kampus yang telah menjadi mitra strategis dalam pelatihan bahasa Jepang dan pembentukan karakter kerja global,” ujar Kepala BP3MI Sumatera Barat, Jupriyadi, S.Sos., MM., dalam sambutannya.
Jupriyadi juga menyampaikan harapan agar para peserta ujian hari ini dapat menyusul keberhasilan rekan-rekan mereka yang telah lebih dahulu berangkat.
Sebelumnya, sebanyak 21 PMI asal Sumbar yang tergabung dalam Batch 18 telah resmi dilepas oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, dalam acara pelepasan nasional di Jakarta.
Para PMI tersebut kini tengah menjalani pelatihan bahasa di Jepang sebelum mulai bekerja sesuai kontrak masing-masing.
Program G to G Jepang ini merupakan bagian dari Program Siperantau, inisiatif strategis Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mendorong peningkatan kualitas SDM daerah dan memperluas akses kerja ke luar negeri secara legal dan terstandar.
Melalui program ini, semakin banyak lembaga pendidikan di Sumbar yang aktif menyelenggarakan pelatihan bahasa asing, termasuk bahasa Jepang, Korea, dan Jerman.
Dengan sinergi yang semakin kuat antara BP3MI dan perguruan tinggi, Sumatera Barat berkomitmen untuk mencetak tenaga kerja muda yang siap bersaing di pasar global, serta memastikan bahwa seluruh proses penempatan dilakukan dengan prinsip aman, legal, dan bermartabat. (*)