PADANG, HARIANHALUAN.ID – Satu jemaah haji Kloter 10 (PDG 10) Debarkasi Padang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang, sesaat setelah mendarat di Bandara International Minangkabau (BIM).
Informasi ini disampaikan Sekretaris PPIH Debarkasi Padang, M. Rifki, Senin (30/6/2025). Pesawat Lion Air JT 3091 yang mengangkut 422 jemaah PDG 10 ini terbang dari Madinah dan mendarat di Padang pada Minggu 29 Juni 2025.
Dikatakan Rifki, jemaah yang dirujuk ini atas nama Marianis (84) jemaah asal Padang Pariaman. “Beberapa saat setelah mendarat, tim Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) langsung memeriksa dan mengidentifikasi jemaah, kemudian dirujuk ke rumah sakit,” kata Rifki.
Menurut keterangan petugas Kloter dokter Mayang, lanjut Rifki, jemaah atas nama Marianis ini dirujuk karena sebelum pulang hilang selera makan, akhirnya kekurangan cairan, lemas dan kesadaran menurun.
“Dua hari menjelang kepulangan ke tanah air tepatnya hari Jumat lalu, Marianis sempat turun selera makan, karena tidak ada nutrisi yang masuk ke tubuh, akibatnya ya kekurangan cairan, akhirnya lemas dan kesadarannya juga menurun,” kata Rifki.
Namun timpal Rifki, selama di tanah suci dalam menjalankan rangkaian ibadah haji yang bersangkutan bisa mengikuti rangkaian dengan baik, tidak mengeluh sakit dan tidak juga dirawat. Kondisinya sehat sama dengan jemaah lainnya.
Rifki berharap, setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Mariani segera pulih dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Karena dalam perjalanan ke tanah suci, Marianis didampingi oleh anaknya.
Rifki juga mengatakan, jemaah kloter 10 ini berjumlah 422 orang terdiri Padang Pariaman 264 orang, Kota Padang 103 orang, Solok Selatan 30 orang, Kepulauan Mentawai 18 orang, petugas Kloter empat orang dan PHD tiga orang.
Sementara satu jemaah kloter 10 juga ditunda pulang, karena masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Nurbaiti Sirin Rahab, usia 81 tahun merupakan jemaah Padang Pariaman saat ini dirawat di RS Saudi.