Kemudian, Jembatan Kayu Aro di Kabupaten Solok. Jembatan ini memiliki panjang 20 meter dan menggunakan tipe struktur double box culvert. Menghubungkan Jalan Provinsi Kota Solok–Alahan Panjang, pembangunannya menelan biaya Rp2,6 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2022.
Lalu ada juga Jembatan Batang Tomak di Kabupaten Pasaman Barat. Jembatan sepanjang 30 meter dan lebar 7 meter ini, dibangun dengan tipe struktur balok girder dan menghubungkan Jalan Provinsi Bungo Tanjung–Teluk Tapang. Pembangunan jembatan ini menelan biaya sebesar Rp8 Milliar.
Terakhir, Jembatan Kurambik di Kabupaten Agam. Jembatan ini menghubungkan Jalan Provinsi Manggopoh–Padang Lua. Dengan panjang 6 meter dan lebar 7 meter, serta tipe struktur box culvert, pembangunannya memakan biaya Rp2,1 miliar yang bersumber dari APBD 2023.
Era Sukma menegaskan bahwa meskipun lokasi kelima jembatan tersebut tersebar di daerah yang berbeda, seluruhnya memiliki peran strategis dalam membuka akses wilayah, menghubungkan sentra pelayanan publik, dan mempercepat mobilitas barang dan jasa.
“Meskipun berada di lokasi yang berbeda, seluruh jembatan ini memiliki fungsi yang sama penting: membuka isolasi wilayah dan memperlancar akses masyarakat terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ini sesuai dengan arahan Bapak Gubernur kepada kami,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa seluruh jembatan telah melalui proses uji mutu sebelum diresmikan. Pembangunan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari komitmen Pemprov Sumbar dalam mewujudkan infrastruktur yang andal, merata, dan berkelanjutan. (ADPSB)