PADANG, HARIANHALUAN.ID- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau di Sumatera Barat akan berlangsung selama Juli hingga Agustus 2025.
Kondisi ini meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai wilayah.
Dinas Kehutanan Sumatera Barat (Dishut Sumbar) mencatat, sepanjang Januari hingga Juli 2025 terjadi 43 kejadian karhutla. Dari total itu, 85 persen atau 35 kejadian terjadi hanya dalam bulan Juni saja.
“Luasan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 75 hektare. Sebagian besar bukan di kawasan hutan, melainkan di ladang masyarakat dan Areal Penggunaan Lain (APL),” kata Kepala Dishut Sumbar Ferdinal Asmin, Selasa (1/7).
Dishut Sumbar bersama instansi terkait telah mengaktifkan Brigade Karhutla dan meningkatkan patroli pencegahan. Posko pengendalian telah dibuka di berbagai kabupaten/kota, termasuk Kota Padang dan wilayah kerja KPH.
“Kami terus menyosialisasikan larangan penggunaan api dalam pembukaan lahan kepada masyarakat,” ujar Ferdinal. (*)