Diakui Lisda sebagai tim pengawas haji, permasalahan dalam pelaksanaan haji tentu ada dan masih permasalahan yang sama. Namun di Sumatera Berat berjalan dengan sangat baik.
“Saat di Arab Saudi saya sempat mengunjungi jemaah dari Sumatera Barat, Alhamdulillah kondisi mereka baik. Petugas baik kloter maupun kesehatan juga memperhatikan jemaaah dengaan sangat baik termasuk rangkaian ibadahnya,” ujar Lisda.
Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison mengatakan, Embarkasi Padang telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji, baik di asrama haji maupun di bandara.
“Kita telah melakukan inovasi, di mana jemaah lansia dan disabilitas menjadi prioritas utama. Jemaah lansia diberikan id card khusus, sehingga mereka tidak perlu lagi antri saat layanan di one stop service. Lansia mendapat layanan fastrack, bahkan ada layanannya dilaksanakan di kamar,” ujar Edison.
Bukan hanya itu, kata Edison, untuk konsumsi jemaah lansia lansung diantarkan ke kamar masing-masing tanpa harus berjalan atau didorong ke ruang makan, sehingga waktu istirahat jemaah lebih panjang.
Begitu juga di bandara, tahun-tahun sebelumnya, untuk naik pesawat menggunakan tangga. Turun dari bus jemaah langsung menaiki Pesawat Garuda Indonesia menggunakan tangga yang jaraknya cukup dekat.
“Namun bagii jemaah lansia atau yang menggunakan kursi roda perlu digendong atau kursi rodanya diangkat ke atas pesawat,” kata Edison yang juga Kabag TU ini.
Namun tahun ini berbeda, jemaah menuju pesawat melewati garbarata. Meski jaraknya lebih panjang, namum jemaah aman dan nyaman. Tidak ada lagi jemaah yang digendong-gendong menggunakan tangga ke atas pesawat.
Turut hadir Gubernur diwakili Staf Ahli Syaiful Bahri, Kepala Bidang PHU, Muhammad Rifki, Kepala Bidang Papkis, Joben, Kepala Bidang Penais Zawa, Abrar Munanda, Kepala Bidang Urais, Yosef Chairul dan Kepala UPT Asrama Haji, Afrizen. (*)