“Kami masih menemukan potensi karhutla di wilayah lain. Kalau sebelumnya hanya difokuskan di Lima Puluh Kota dan Solok, sekarang akan diperluas ke perbatasan Pasaman, Sijunjung, hingga Pesisir Selatan dan sekitarnya,” ujar Rudy.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya karhutla dan meminta, agar tidak ada lagi praktik pembakaran hutan dan lahan yang disengaja.
“Mudah-mudahan ini bisa diawasi bersama oleh ninik mamak dan pemerintah daerah masing-masing, agar tidak ada lagi yang menyebabkan karhutla,” tuturnya. (*)