PADANG, HARIANHALUAN.ID– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat terus menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan potensi sektor peternakan sebagai salah satu pilar utama kemandirian pangan sekaligus motor penggerak ekonomi masyarakat.
Berbagai inovasi dan langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita itu kembali menjadi pembahasan penting dalam agenda konsolidasi dan koordinasi antara Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand) dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sumbar yang digelar di Ruang Sidang Dekanat Lantai 2 FP UNAND Senin (25/8/2025).
Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Kepala Disnakeswan Sumbar, Sukarli, bersama Kabid Bina Usaha dan Kelembagaan, Nirmala Puspita Dewi, serta jajaran.
Kehadiran mereka disambut hangat oleh Dekan FP Unand, Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, M.Si, didampingi Wakil Dekan I Dr. Indri Juliyarsi, SP, MP, Wakil Dekan II Dr. Nurhayati, SPt, MM, Prof.Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc serta Kaprodi S2 dan S3 serta akademisi FP UNAND lainnya.
Kepala Disnakeswan Sumbar, Sukarli, menegaskan bahwa forum ini bukanlah pertemuan seremonial belaka, melainkan langkah konkret untuk mempercepat realisasi program strategis yang sebelumnya telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Sumbar dengan FP Unand.
“Kita ingin mengawal empat isu utama. Pertama, peningkatan produksi susu segar dalam negeri (SSDN) di sentra-sentra produksi Sumbar sebagai dukungan terhadap program Minum Susu Bagi Generasi (MBG). Kedua, riset dan teknologi yang dikembangkan akademisi Unand harus bisa dipraktikkan langsung di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) peternakan, sehingga menjadi sarana peningkatan produksi ternak,” ujar Sukarli.
Lebih jauh, ia menambahkan, kolaborasi juga akan difokuskan pada peningkatan populasi ternak melalui penyebaran benih dan bibit unggul, yang dijalankan bersamaan dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) peternak.
“Keempat, inovasi bidang peternakan harus benar-benar dijadikan motor. Jangan sampai hasil penelitian kampus hanya berhenti di jurnal, tetapi harus memberi dampak nyata bagi peternak,” tegasnya.