PADANG, HALUAN — Rumah Sakit (RS) Universitas Andalas (Unand) melakukan berbagai persiapan untuk menuju tipe B.
Direktur Utama RS Unand, Yevri Zulfiqar memaparkan berbagai persiapan yang sudah dilakukan pihaknya dalam rangka perubahan status rumah sakit ini menjadi tipe B, yakni sudah dibuat tim visibility studies (kesiapan visibilitas), studi banding ke RSAM Bukittingi, dan FGD menghadirkan intern dan extern Unand.
Untuk intern Unand, kata dia, seperti pimpinan Unand mulai dari rektor, direktur RS, dekan cluster kesehatan Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokreran Gigi (FKG), Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Kemudian untuk pihak extern, dengan mengundang stakeholder, seperti kepala Dinas Kesehatan tingkat 1 dan 2, BPJS dan alumni.
Di sisi lain, Yevri juga memaparkan, sejak menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, RS Unand sudah memiliki ketersediaan 97 tempat tidur. Kemudian pelaksanaan vaksinasi, tercatat sampai saat ini RS Unand sudah memvaksinasi 44.000 warga Sumbar, dari target 22.000.
Ia menambahkan, ke depan rumah sakit ini menargetkan menjadi unggulan di bidang onkologi, tumor, kanker, kemudian radioterapi. Dengan target pasien yang datang tidak hanya dari Kota Padang, melainkan juga dari Jambi dan Riau. Ia juga berharap, kedepannya RS Unand menghasilkan kualitas yang semakin baik.
Rektor Unand, Yuliandri menambahkan, untuk mendukung peran dan posisi RS Unand menjadi tipe B, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan pemerintah pusat juga memberikan bantuan dengan akan dibukanya akses jembatan di Limau Manis Tengah menuju rumah sakit. Sehingga, nantinya akses orang saat membutuhkan layanan kesehatan lebih cepat dan mudah.
Menurut Yuliandri, hal ini juga menjadi salah satu syarat yang diajukan, bahwa rumah sakit itu seyogyanya punya akses yang banyak. Lebih jauh dikatakannya, dengan niat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, ini akan menjadi branding ke masyarakat bahwa rumah sakit ini bisa menampung dan memberikan layanan ke lebih banyak masyarakat.
“Nanti kita bicara profit dan sebagainya, tapi ke sini akan semakin banyak manfaat yang akan kita dapat dengan perubahan status menjadi tipe B,” ucapnya.
Ia juga mengimbau dan mengajak masyarakat sekitar dan civitas akademik untuk mengakses layanan kesehatan ke RS Unand. “Walaupun lokasinya di dalam lingkungan kampus Unand, tapi ini tidak hanya untuk civitas akademika atau mahasiswa Unand saja, RS Unand terbuka untuk masyarakat banyak,” ucapnya. (h/yes)