Wagub Audy juga menjelaskan upaya pemerintah dalam menghentikan penggunaan alat-alat tangkap yang dilarang, terutama keramba jaring apung (KJA). Selain itu, pemerintah provinsi juga tengah mengupayakan mata pencarian alternatif bagi masyarakat setempat.
“Pencarian masyarakat dari danau juga pelan-pelan kita geser melalui program dari provinsi, terutama ke arah peternakan, pertanian dan kepariwisataan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Indonesia Group (SIG), Donny Arsal menyampaikan bahwa langkah yang dilakukan PT Semen Padang merupakan bagian dari program SIG menuju zero emissions.
“Kita sudah set program sampai tahun 2030, bagaimana kita bisa balance antara kontributor CO2 sama program ramah lingkungan yang bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.
Program konservasi ini menurut Donny nantinya akan dikembangkan dengan skala yang lebih besar, sehingga semakin berdampak bagi masyarakat, terutama Sumpur sebagai percontohan saat ini.
“Untuk tahap awal ini sudah ada dua paten untuk pembiakan, nantinya akan kita expand sehingga bisa membuat program edukasi bagaimana membudidayakan Bilih diluar habitatnya,” kata Donny.