Sementara untuk panjang jalan status kota kondisi mantap sudah mencapai 83,12 persen meningkat hampir 20 persen dari 2016 yang baru mencapai 63,87 persen. “Sistem drainase skala kota, Alhamdulillah persentasi peningkatannya juga cukup tinggi. Pada 2016 baru 39,88 persen, sementara sampai akhir 2021 sudah mencapai 61,54 persen,” kata Muslim.
Selanjutnya indikator daerah irigasi berkinerja baik juga telah mencapai persentase 84,40 sementara data pada 2016 baru 73,43 persen. Terakhir untuk penataan sungai di 2016 baru berada di angka 15,44 persen dan pada 2021 persentase penataan sungai berada di angka 24,83 persen.
“Khusus untuk penataan sungai salah satu peningkatan yang sangat besar itu dengan penataan kawasan Batang Agam dari Balai Wilayah Sungai Sumatra V. Alhamdulillah, kawasan yang sebelumnya semak sekarang menjadi daya tarik baru di Kota Payakumbuh,” ujarnya.
Ia mengatakan, persentase peningkatan infrastruktur dasar publik ini masih akan bertambah mengingat masih banyaknya pengerjaan untuk hal tersebut pada 2022.
Menurut Muslim, keberhasilan peningkatan infrastruktur dasar publik ini tidak terlepas dari arahan yang diberikan Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi dan Wakil Wali Kota Erwin Yunaz.
“Bapak Wali Kota Riza Falepi memang konsen untuk peningkatan infrastruktur dasar publik ini. Makanya dengan anggaran Kota Payakumbuh yang terbilang tidak besar peningkatan tetap tinggi, karena beliau semangat untuk ini dan bahkan sering jemput bola ke pemerintah pusat,” kata dia. (*)