Pascakenaikan BBM, Babinkamtibmas Sangir Jujuan Berikan Sosialisasi

HARIANHALUAN.ID – Menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang lebih aman dan kondusif pascakenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di tengah masyarakat, Babinkamtibmas Polsek Sangir Jujuan berikan sosialisasi edukasi kepada masyarakat Nagari Lubuk Malako, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Kamis (15/9/2022).

Babinkamtibmas Polsek Sangir Jujuan, Briptu M. Arwan berkesempatan memberikan edukasi dan arahannya kepada masyarakat guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Sebab, pascakenaikan BBM cukup banyak isu negatif yang membuat masyarakat resah.

Kemudian dalam sosialisasi itu, M. Arwan juga menyosialisasikan pengalihan bantuan sosial Bantuan Langsung Tunai (BLT) pascakenaikan BBM tersebut.

“Guna menjaga kamtibmas yang lebih aman dan kondusif, kita perlu memberikan edukasi kepada masyarakat agar jangan mudah terpancing dan terprovokasi terhadap pemberitaan hoaks yang menyebar yang akan dapat menggangu keamanan dan ketertiban nantinya. Kemudian juga diberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat menyaring hal-hal negatif yang berkembang di tengah masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut Kapolsek Sangir Jujuan, Iptu Yenpi Sabareni yang mewakili Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti SAS mengatakan, bahwa kegiatan edukasi dan sosialisasi dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait kebijakan pemerintah dengan kenaikan harga BBM.

“Kegiatan ini juga merupakan kewajiban kami selaku anggota Polri dalam mendukung kebijakan pemerintah dan juga merupakan salah satu usaha kita, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang akan dapat membuat situasi di wilayah hukum Polsek Sangir Jujuan tidak aman dan kondusif,” katanya.

Selain sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Yenpi Sabareni juga menyampaikan pesannya kepada masyarakat, agar dapat melaporkan ke Polsek setempat apabila melihat, mendengar, ataupun mendapatkan informasi-informasi yang mencurigakan terkait adanya upaya penimbunan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh oknum-oknum tertentu yang pada akhirnya akan meresahkan masyarakat. (*)