Karakter Bareh Solok
Pemulia padi varietas Anak Daro, Syahrul Zen mengatakan, rasa nasi itu ditentukan oleh preferensi dan mempunyai kategori. Di antaranya beras pulen dan pera. Beras pulen jika dimasak teksturnya lunak dan lengket (bergetah). Sedangkan jenis pera lembut, tapi tidak lengket atau bakarai.
Namun, penikmat jenis beras perah ini banyak disukai di dua daerah di Indonesia yakni di Sumbar dan Kalimantan Selatan.
“Beras pera ini yang berkembang umumnya disukai etnis minang. Selain itu beras pera dalam analisa kimianya memiliki amilosa di atas 5 persen. Kemudian ada beras pulen yang amilosanya di bawah 25 persen, beras ini yang disukai di luar Sumbar. Untuk beras pera selain di Sumbar ada sebagian kecil di Kalimantan Selatan yang menyukai jenis ini,” tuturnya.
Disampaikannya, ada kecendruangan unik selera masyarakat di Sumbar dalam memilih (mengelompokkan) beras.
Dicontohkannya, beras nasional dan internasional memiliki ciri ramping dan panjang. Untuk di Sumbar, meskipun berasnya pera, tetapi jika memiliki ciri ramping dan panjang itu, akan dimasukkan ke kategori 2 oleh masyarakat.
“Masuk kategori 2 kalau ciri-cirinya seperti itu, termasuk pedagang juga mempunyai peran dalam mengelompokkannya. Ini terjadi pada varietas Batang Piaman yang panjang dan ramping. Padahal Batang Piaman masuk beras bagus. Jadi di Sumbar ini kecendrungannya berasnya tidak terlalu panjang, tidak juga terlalu pendek, dan bulat. Nah yang disukai itu ada pada Beras Solok seperti Anak Daro, 42 dan Sokan,” kata Zen.
Dijelaskannya, Solok dan daerah lain di Sumbar mempunyai perbedaan dari hasil berasnya. Bahkan di Solok sendiri tidak semua wilayah yang menghasilkan beras yang bagus.