“Dalam pola ini juga dibangun sebuah kemitraan antara bidan dan wanita yang disebut dengan partnership sesuai dengan filosofi yang ditulis oleh International Confederation of Midwives (ICM). Namun, bidan tidak hanya membangun kemitraan dengan sesama profesi kesehatan saja, akan tetapi juga dengan masyarakat luas. Dalam hal ini, bundo kanduang sebagai seseorang yang memegang tanggungjawab dalam kepentingan wanita diharapkan dapat berpartisipasi untuk mendampingi wanita di setiap siklus kehidupannya,” ujar Rafika Oktova.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 3-4 September 2022. Pada hari pertama bundo kanduang akan diberikan materi Continuity of Care yang bersifat promotif serta modul. Pada hari kedua bundo kanduang yang sudah dibekali informasi tersebut akan menyosialisasikan kepada wanita usia subur terkait Continuity of Care.
Materi ini diberikan oleh Bundo Erlina Susanti dan Bundo Febri, yang juga berprofesi sebagai bidan serta turut menjadi perwakilan bundo kanduang.
“Dan yang menarik sekali dari 40 Bundo Kanduang Nagari Pagaruyuang terdapat tiga orang bidan, tentu ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam pemberian informasi kepada wanita usia subur,” ujar Rafika.
Ketua Bundo Kanduang Nagari Pagaruyuang, Alfita mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Bundo Kanduang Nagari Pagaruyuang sebagai objek penelitian dosen dan dibekali ilmu tentang kesehatan, yaitu asuhan kebidanan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini dibuka oleh Wali Nagari Pagaruyuang yang diwakili oleh Kepala Jorong Padang Datar, Asrinaldi. (*)