HARIANHALUAN.ID – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lima Puluh Kota dituntut berperan efektif untuk dapat menekan angka prevalensi stunting di daerah tersebut.
Hal itu disampaikan Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumatra Barat, Nova Dewita pada kegiatan konsolidasi dan penguatan peran TPPS Kabupaten Lima Puluh Kota di aula kantor bupati setempat, Rabu (5/10/2022). Hadir dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Lima Puluh Kota, Nevi Safaruddin, camat, Kemenag dan wali nagari.
“Besar harapan TPPS dapat berperan secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor terkait,” katanya.
Ia mengatakan, SK TPPS di Kabupaten Lima Puluh Kota yang diterbitkan bupati sampai SK ke tingkat kecamatan dan nagari.
Disampaikannya bahwa sesuai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota berada diangka 28,2 persen.
“Angka prevalensi stunting Kabupaten Lima Puluh Kota ini di atas rata-rata Provinsi Sumatra Barat, yang sesuai dengan SSGI angka prevalensi stunting-nya 23,3 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan, penajaman strategi intervensi dari hulu melalui kegiatan prioritas mencegah lahirnya anak stunting, mengoptimalkan peran tim pendamping keluarga (TPK) yang sudah dibentuk.